Bisnis.com, JAKARTA - PT Wika Beton Tbk. (WTON) menargetkan pertumbuhan laba sebesar 25 persen pada 2023 seiring dengan meningkatnya anggaran infrastruktur pemerintah.
Sekretaris Perusahaan Wika Beton, Dedi Indra, mengatakan perseroan masih optimistis dengan proyeksi kinerja di 2023. Hal tersebut seiring dengan adanya peningkatan anggaran infrastruktur dari pemerintah sebesar 7,75 persen pada 2023 dibandingkan dengan 2022.
Dia menuturkan anggaran infrastruktur pada 2023 yang meningkat menjadi senilai Rp392 triliun tersebut digunakan untuk mendukung berbagai jenis pembangunan seperti sumber daya air, jalan dan jembatan, permukiman dan perumahan yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Pada 2023, WIKA Beton menargetkan pertumbuhan kontrak baru dan penjualan sebesar 10 persen–15 persen, sedangkan untuk laba diperkirakan tumbuh sebesar 20 persen–25 persen," kata Dedi kepada Bisnis, Senin (9/1/2023).
Menurutnya, WIKA Beton sebagai supplier produk precast dan jasa dapat mengambil peran aktif dalam pembangunan infrastruktur tersebut.
Pada tahun ini, emiten berkode saham WTON itu menyasar berbagai proyek dari seluruh sektor termasuk sektor infrastruktur, industri, pertambangan, properti, dan energi.
"WIKA Beton sebagai supplier produk dan jasa tentunya akan dapat mendukung pembangunan," ujarnya.
Dedi memaparkan kontrak baru perseroan hingga Oktober 2022 mencapai Rp5,41 triliun atau meningkat 28,73 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2021 yaitu Rp4,20 triliun.
Kinerja WTON tersebut didukung oleh sejumlah proyek di antaranya proyek Jalan Tol Ancol Timur–Pluit, Proyek Manyar Smelter, FRC IK Karawang Pindo 4 Mill, Tol Semarang—Demak, Makassar New Port Access Toll Road, dan peningkatan jalur KA Medan Labuhan-Rantau Parapat.
“Perolehan kontrak baru ini berasal dari swasta 53,14 persen, WIKA 30,44 persen, BUMN 14,05 persen, dan pemerintah 2,37 persen,” jelasnya.