Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Dicabut, Begini Prospek Coworking Space di 2023

Bagaimana prospek bisnis Coworking Space pada 2023 usai pemerintah mencabut PPKM di seluruh wilayah indonesia?
Ruang kerja bersama (coworking space) Greenhouse di Kuningan, Jakarta./dok. Greenhouse
Ruang kerja bersama (coworking space) Greenhouse di Kuningan, Jakarta./dok. Greenhouse

Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis Coworking Space yang menyediakan layanan sewa ruang perkantoran bagi pekerja kantoran maupun individu diprediksi masih tetap stagnan pada 2023.

Senior Associate Director Office Services Colliers, Ricky Tarore, mengatakan market untuk Coworking Space lebih menyasar pada pekerja startup. Namun dengan banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan tumbangnya startup, penyerapan pun akan berkurang.

"Dengan banyaknya startup yang tidak bisa bertahan mengurangi market dari Coworking Space itu sendiri," kata Ricky, dikutip Kamis (5/1/2023).

Dia menerangkan, meski ada stimulus pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kondisi tersebut belum bisa mendongkrak penyerapan ruang kerja.

Apalagi pencabutan PPKM baru diberlakukan pada Desember 2022 lalu. Selain itu, menurut Ricky bisnis Coworking Space ini sudah terlihat melambat sejak sebelum pandemi Covid-19.

"Kami lihat untuk prospek Coworking Space ini memang masih melambat. Sebelum pandemi untuk Coworking ini sudah mulai menurun," ujarnya.

Ditambah dengan kehadiran pandemi yang membuat pekerja lebih senang untuk work from anywhere. Dia melihat saat ini masih banyak perusahaan yang masih mengadopsi konsep hybrid system.

Menurutnya, perusahaan melihat pola hybrid system ini justru dinilai lebih efektif dan berjalan baik bagi kinerja perusahaan itu sendiri.

"Hybrid system di 2023 masih berjalan, belum semua perusahaan mau menerapkan 100 persen WFO [work from office], walaupun ada dari perusahaan yang sektor-sektornya penting," ujarnya.

Di sisi lain, salah satu penyedia Coworking Space asal New York, Amerika Serikat yaitu WeWork justru melaporkan adanya peningkatan tingkat hunian pada Coworking Space di Jakarta yang meningkat 34 poin year-on-year dan peningkatan pendapatan sebesar 19 persen pada kuartal II/2022.

Sebagai informasi, WeWork memiliki empat lokasi co-working space di Jakarta, yaitu di gedung Noble House, Sinarmas MSIG Tower, Revenue Tower, dan Parc 18. Secara keseluruhan, WeWork memiliki lebih dari 777 lokasi yang mencakup 150 kota dari 38 negara.

Di berbagai lokasi tersebut, WeWork kini memiliki 658.000 anggota (tenant), di mana lebih dari 50 persen anggota merupakan perusahaan dari Fortune 100, seperti Citigroup, Google, Johnson & Johnson, Salesforce, Organon, dan American Chamber of Commerce Indonesia.

Sementara itu, berdasarkan data Colliers Indonesia, untuk pasokan gedung perkantoran di 2023 akan bertambah dengan kehadiran 3 gedung kantor di Central Business District (CBD) yaitu PNM Tower (Office One) dan Menara BRI. Untuk di luar CBD yaitu MTH 27.

Adapun, total pasokan ruang kantor di CBD sebesar 7,04 juta meter persegi dengan tingkat hunian sebesar 74,7 persen, sedangkan di luar CBD sebesar 3,72 meter persegi dengan tingkat hunian 70,8 persen.

Jumlah pasokan baru yang memasuki pasar akan memicu tingkat hunian yang menurun pada 2023. Colliers memprediksi, tingkat hunian akan membaik pada awal 2024 ketika pasokan ruang mulai terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper