Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Bawa Kabar Buruk dari IMF, Ekonomi Global 2023 Suram!

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan IMF bawa kabar buruk. Pasalnya, ekonomi global 2023 suram lantaran cuma tumbuh 2,7 persen.
Menkeu Sri Mulyani menjabarkan kondisi ekonomi Indonesia dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (3/1/2022). Dok. Youtube Kemenkeu RI.
Menkeu Sri Mulyani menjabarkan kondisi ekonomi Indonesia dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (3/1/2022). Dok. Youtube Kemenkeu RI.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani membawa kabar buruk dari Dana Moneter Internasional (IMF). Pasalnya, IMF menyebutkan ekonomi global hanya tumbuh 2,7 persen pada 2023.

Menurutnya, kenaikan dan gejolak geopolitik yang terjadi saat ini akan menggerus sisi permintaan dan menyebabkan pertumbuhan ekonomi global terus direvisi ke bawah.

"Kita lihat pada 2022 ini, revisinya berapa kali dilakukan [IMF]. Growth 2022 oleh IMF prediksi 4,4 persen, direvisi menjadi 3,6 persen; 3,2 persen," jelasnya saat konferensi pers APBN Kita, Selasa (3/1/2022).

Dia menuturkan hal yang dilakukan IMF pada 2023. Menurut Sri Mulyani, IMF juga masih hati-hati dalam menetapkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Terbaru, IMF meramal perekonomian dunia hanya akan tumbuh 2,7 persen pada 2023.

"Ini revisi yang cukup tajam. Padahal, awalnya pada 2023 ekonomi dunia diprediksi tumbuh 3,8 persen, kemudian revisi 3,6 persen; 2,9 persen; hingga jadi 2,7 persen," jelasnya.

Sri Mulyani mengatakan ke depan tantangan ekonomi akan mirip dengan 2022, dengan perlemahan ekonomi yang dalam hal ini mulai terjadi secara nyata di berbagai belahan dunia.

Dia mengungkapkan IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi di AS hanya 1,6 persen. Menurutnya, akan ada pertumbuhan negatif atau negatif growth pada beberapa kuartal di 2023.
Lebih lanjut, Sri Mulyan mengingatkan Eropa mengalami penurunan yang sangat dramatis, yaitu dari 5,1 persen pada 2021, 3,1 persen 2022, dan tahun depan hanya 0,5 persen atau bahkan masuk resesi.

"China melakukan pembukaan kegiatan masyarakat 2022 sangat berat. Pertumbuhan hanya 3,2 persen tahun depa lebih baik sedikit," kata Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper