Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Investasi Masih Belum Jelas, Pemerintah Berharap Suntik Mati PLTU Berjalan Tahun Depan

Terdapat 33 PLTU dengan kapasitas 16,8 GW yang telah beroperasi selama tiga dekade belakangan. Tiga di antaranya ditarget pensiun dini pada tahun depan.
Nyoman Ary Wahyudi
Nyoman Ary Wahyudi - Bisnis.com 16 Desember 2022  |  19:23 WIB
Investasi Masih Belum Jelas, Pemerintah Berharap Suntik Mati PLTU Berjalan Tahun Depan
Foto udara area Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di wilayah Tanjung Tiram, Kecamatan Moramo Utara, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin (19/9/2022). ANTARA FOTO - Jojon

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif berharap proses perumusan rencana investasi  pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara dapat rampung dalam waktu dekat. Sehingga, proyek itu ditarget bisa dimulai pada tahun depan. 

Arifin mengatakan kementeriannya telah menghimpun puluhan PLTU yang berpotensi untuk dipadamkan lebih awal lewat sejumlah skema pendanaan global secara bertahap.

Misalkan, Arifin mencontohkan, pendanaan awal telah diamankan lewat skema energy transition mechanism (ETM) dan Just Energy Transition Partnership (JETP).

“Kami berharap sih ada ya [PLTU dipadamkan tahun depan], tapi kan belum jadi tuh yang dari ETM, dari JETP US$20 miliar,” kata Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (16/12/2022).

Dia mengatakan kementeriannya bersama pemangku kepentingan terkait masih mematangkan rencana investasi dan kerja untuk menjalankan program pensiun dini PLTU tersebut.

Arifin berharap dana yang sudah dihimpun itu dapat mulai digunakan tahun depan seiring dengan komitmen pengurangan kapasitas terpasang pembangkit energi fosil mendatang.

“Kita tindaklanjuti lebih jauh soal detil-detil apa yang harus disiapkan agar ini bisa jalan, tentu ini akan melibatkan banyak stakeholder,” kata dia.

Seperti diketahui, pemerintah berencana untuk menyetop operasional tiga PLTU batu bara yang telah beroperasi selama lebih 30 tahun dalam waktu dekat. Terdapat 33 PLTU dengan kapasitas 16,8 GW yang telah beroperasi selama tiga dekade belakangan.

Dia menjelaskan bahwa pada saat masa transisi energi dari fosil ke sumber energi yang lebih bersih setidaknya diperlukan investasi US$1 triliun.

Sebelumnya, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN meminta program pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara tidak bakal berdampak negatif pada pelayanan kelistrikan PLN kepada pelanggan yang mayoritas masih ditopang subsidi.

EVP Operasi Pembangkitan PLN Suwarno mengatakan perseroan menaruh perhatian serius terkait dengan isu harga kelistrikan pada tingkat konsumen setelah program pensiun dini PLTU mulai terlaksana lewat skema energy transition mechanism (ETM) untuk PLTU Cirebon-1 dengan kapasitas 660 megawatt (MW) yang berlokasi di Jawa Barat.

“Tentunya ke depan harus sejalan dengan harapan pelanggan yaitu harga terjangkau oleh pelanggan ke depan, pengembangan energi baru terbarukan (EBT) harus mempertimbangkan masalah terkait dengan harga,” kata Suwarno saat Dialogue on IPP Just Energy Transition Initiatives di Bali disiarkan lewat zoom, Selasa (15/11/2022).

Suwarno berharap pensiun dini PLTU secara masif mendatang dapat diikuti dengan pemasang kapasitas baru pembangkit berbasis EBT dengan daya dan harga yang relatif sama dengan pembangkit fosil tersebut.

Harapan itu, kata dia, menjadi bagian perhatian PLN untuk memastikan ketersediaan kapasitas listrik dengan harga yang kompetitif bagi masyarakat mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

pltu batu bara tambang batu bara
Editor : Kahfi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top