Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog), Budi Waseso atau Buwas, menargetkan sisa kuota impor beras sebanyak 300.000 ton akan datang maksimal 24 Februari 2023 atau sebelum panen raya tiba.
“Kami tinggal menunggu sisanya 300.000 ton, itu akan datang mulai Januari sampai maksimal 24 Februari 2023, itu maksimal. Kami ingin percepat kalau bisa 12 Februari selesai 300.000 ton,” kata Buwas usai meninjau beras impor yang datang dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (16/12/2022).
Pengadaan beras dari luar negeri dilakukan untuk pemenuhan cadangan beras pemerintah (CBP) milik Perum Bulog yang sudah sangat menipis, bahkan jauh dari batas ketentuan 1-1,2 juta ton.
Stok CBP milik Perum Bulog menjadi penting karena digunakan untuk meredam kenaikan harga di pasaran, penanggulangan keadaan darurat bencana, penanganan kerawanan pangan pascabencana, bantuan sosial, dan kerja sama internasional.
“Karena kekurangan kami banyak, kalau tidak impor sisa 250.000-an ton CBP-nya, maka kami harus tambah. Paling tidak harus di kisaran 500.000 ton. Kalau 200.000 ton datang semua berarti stok sekitar 450.000 ton [di akhir tahun]. Nanti tambah lagi Februari 300.000 ton, jadi ada 700.000 ton,” ujarnya.
Dengan demikian, hingga akhir 2022, Buwas telah memastikan bahwa stok CBP tidak akan mencapai batas minimum yang ditentukan, yaitu 1-1,2 juta ton.
Adapun, stok beras milik Perum Bulog secara total per hari ini berada di posisi 428.000 ton yang terdiri dari beras komersial dan CBP.
“Akhir tahun nggak sampai satu juta tetapi aman sampai panen raya,” ungkapnya.
Sementara itu, pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori, menegaskan agar beras yang datang jangan sampai mengganggu petani dalam negeri karena dikhawatirkan bersamaan dengan panen raya.
“Impor itu akan banyak mudaratnya jika datang akhir Februari atau bahkan awal Maret 2023 karena bersamaan dengan musim panen raya. Harga gabah di pasar akan tertekan. Dan itu bakal merugikan petani,” kata Khudori kepada Bisnis, Jumat (16/12/2022).