Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bakal tetap melanjutkan program konversi kompor liquified petroleum gas (LPG) menuju kompor induksi berbasis listrik kendati sempat ditolak parlemen saat usulan itu didorong beberapa bulan lalu.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, program peralihan kompor LPG itu bakal menyasar kelompok masyarakat menengah ke atas pada tahap awal eksekusi.
“Kita mungkin memikirkan memulainya dari segmen medium ke atas. Memang sudah mempunyai daya saving yang cukup kan tidak usah lagi pakai yang LPG,” kata Arifin saat ditemui di Gedung DPR, Selasa (13/12/2022) petang.
Dengan demikian, Arifin memastikan program awal peralihan itu tidak bakal membebani masyarakat rentan yang selama ini bertopang pada subsidi gas LPG 3 kg atau sering disebut gas elpiji melon.
Berdasarkan Peta Jalan Transisi Energi Menuju Karbon Netral yang disusun Dewan Energi Nasional (DEN), penggunaan kompor induksi ditargetkan mencapai 8,1 juta rumah tangga hingga akhir 2025 dan akan terus naik hingga 28,2 juta rumah tangga pada akhir 2035 mendatang.
Proyeksi progresif ihwal penggunaan kompor induksi itu berbarengan dengan rencana pemasangan jaringan gas untuk rumah tangga yang terbilang tinggi dalam kurun waktu 2022 hingga 2035 mendatang.
Baca Juga
DEN menargetkan dapat memasang jaringan gas untuk 5,2 juta rumah tangga hingga akhir 2025. Target itu diharapkan naik ke posisi 15,2 juta rumah tangga pada 2035 mendatang.
“Kan sebetulnya sangat penting clean cooking itu mengurangi risiko, emisi dan memang harus terjangkau, itu tiga faktor penting yang harus bisa diperhatikan,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menegaskan program konversi kompor elpiji menjadi listrik tetap berjalan sebagai bagian dari aksi korporasi perusahaan setrum pelat merah tersebut.
“Kami terus menjalankan program kompor listrik tetapi bukan dalam kerangka untuk subsidi kompensasi, tetapi soft selling kepada pelanggan kami,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (28/11/2022).
Darmawan mengatakan, PLN belakangan mengambil inisiatif program konversi itu lewat aksi korporasi perseroan untuk meningkatkan serapan listrik masyarakat.
Selain itu, dia menegaskan, lelang pengadaan kompor listrik yang sempat digulirkan pada tahap awal program konversi bakal kembali dilanjutkan secara bertahap.
PLN telah menjaring 11 pabrikan penyedia kompor induksi domestik dengan komitmen produksi mencapai 300.000 kompor hingga akhir 2022 lewat market sounding.
Setelah dilaksanakan proses lelang, maka didapat tiga pemenang yang semuanya adalah pabrikan lokal. Produksi tahap pertama dari tiga pabrikan itu dijadwalkan terkirim sebanyak 105.000 unit pada bulan ini.