Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat menilai respon Kementerian Keuangan (Kemenkeu) atas pernyataan Bupati Kepulauan Meranti M. Adil. Sebelumnya, Bupati Meranti mengatakan orang-orang Kemenkeu diisi oleh iblis dan setan.
Menurutnya, Bupati Meranti resah lantaran wilayahnya merupakan daerah termiskin, padahal penghasil minyak mentah. Namun, yang dipersoalkan justru kekesalan Bupati Meranti yang bertanya apakah orang Kementerian Keuangan diisi oleh iblis atau setan.
Dia juga menyoroti langsung sikap salah satu anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yakni Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo yang menuntut permintaan maaf dan klarifikasi dari Bupati Meranti, agar tidak terjadi penyesatan publik.
“Sebagai penyelenggara negara harus mencari jalan keluar untuk menjawab keresahan dari Bupati Meranti ini, karena pernyataan yang disampaikan oleh Bupati Meranti mewakili keresahan rakyat di daerahnya,” kata Achmad dalam keterangan resmi, Senin (12/12/2022).
Menurut dia, jawaban Prastowo tidak menyelesaikan akar permasalahan. Apalagi, dalam penjelasan Bupati Meranti dalam Rapat Koordinasi Nasional Optimalisasi Pendapatan Daerah, di Pekanbaru, Riau, pada Kamis lalu (8/12/2022), DBH (dana bagi hasil) yang diterima hanya Rp115 miliar atau naik Rp700 juta saja. Padahal, lifting naik dengan asumsi 100 dolar per barel.
Dia juga menambahkan, Kemenkeu tidak boleh terpancing dan harus menanggapi persoalan tersebut dengan empati dan kepala dingin, agar persoalan yang diangkat Bupati Meranti dapat diselesaikan dengan baik.
Baca Juga
“Harus ada percakapan lebih jauh terkait solusi atas persoalan tersebut sehingga Meranti bisa berkembang lebih baik dan layak sebagai daerah penghasil minyak,” ujarnya.
Sebelumnya, Kemenkeu angkat bicara usai Bupati Kepulauan Meranti M. Adil melabeli Kemenkeu sebagai setan dan iblis dalam Rapat Koordinasi Nasional Optimalisasi Pendapatan Daerah, di Pekanbaru, Riau, pada Kamis (8/12/2022).
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Rahayu Puspasari menilai, sangat tidak pantas seorang Bupati melabeli orang Kemenkeu sebagai setan atau iblis dalam forum resmi kedinasan.
“Hal itu sangat melukai perasaan pimpinan dan puluhan ribu pegawai Kemenkeu yang senantiasa berkomitmen bekerja profesional dengan menjunjung integritas,” kata Puspa melalui akun resmi Twitternya @rahayupuspa7, dikutip Sabtu (11/12/2022).