Bisnis.com, BALI -- Bank Indonesia (BI) mendukung sejumlah capaian utama Presidensi G20 Indonesia di jalur keuangan. Salah satunya, bank sentral mendorong perluasan instrumen pembayaran lintas batas, seperti penggunaan QR Code atau Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Hal tersebut disampaikan Wakil Kepala Sekretariat TF G20 Bank Indonesia (BI) Iss Savitri Hafid dalam diskusi hasil Presidensi G20 Indonesia 2022, di Bali, Rabu (7/12/2022). Iss menjelaskan memperkuat lingkungan kemitraan menjadi ke rangka utama dalam Presidensi G20 Indonesia.
"Contoh nyata yang berhasil didorong Presidensi G20 Indonesia adalah regional payment connectivity. Nanti orang Thailand bisa pakai QR code yang sama ketika ia datang dan bertransaksi di Indonesia," jelasnya.
Iss melanjutkan, Indonesia memiliki quick response Indonesian Standard Code (QRIS) yang dicanangkan BI. Menurutnya, kode pembayaran itu telah digunakan secara efektif pada 2020 dan sangat memfasilitasi transaksi ekonomi saat pandemi.
Dia menambahkan sekarang didorong di tingkat internasional, bagaimana sistem pembayaran digital sehingga bisa fasilitasi perdagangan negara dalam kondisi menyangkut volatilitas rantai pasok.
"Sehingga harapannya kondisi volatilitas rantai pasok itu bisa ditepis dengan sistem pembayaran digital," ujarnya.
Baca Juga
Iss mengemukakan bahwa sistem pembayaran era digital merupakan satu dari sepuluh capaian utama Presidensi G20 2022 di jalur keuangan.
Dia memaparkan capaian lainnya, yakni arsitektur kesehatan global melalui pendanaan pandemic fund, mengatasi kerawanan pangan, dan strategi normalisasi kebijakan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan mengatasi efek jangka panjang. Selanjutnya, penguatan arsitektur keuangan internasional, pembiayaan hijau dan pengaturan sektor keuangan.
"Pengaturan sektor keuangan ini menyangkut mulai antisipasi dampak dari pengembangan aset digital terutama mata uang kripto, yang selama dua tahun terakhir begitu cepat perkembangannya terutama dari negara maju, sementara perangkat supervisi belum cukup," jelasnya.
Capaian utama lainnya, yakni inklusi keuangan, pembiayaan infrastruktur dan perpajakan internasional.
Sementara itu, Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim Kementerian Keuangan Dian Lestari, menambahkan sudah terdapat beberapa pencapaian konkret dari Presidensi G20 Indonesia.
"Pembentukan pandemic fund, contohnya. Ancaman risiko guncangan ekonomi keuangan bisa bersumber dari nonekonomi dan keuangan," katanya.
Dian mengatakan dalam konteks ekonomi, kesehatan akibat pandemi menjadi persoalan sehingga perlu adanya persiapan dari negara untuk bisa mencegah, lebih siap dan responsif pada pandemi yang mungkin masih saja bisa terjadi pada masa depan.