Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendagri Ingatkan Pemda: Jangan Cuma Andalkan APBD!

Mendagri Tito Karnavian mengatakan tidak banyak kepala-kepala daerah yang berpikir untuk mengelola APBD secara maksimal.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian./kemendagri.go.id
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian./kemendagri.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri terus mendorong kepala-kepala daerah untuk memperbanyak sumber-sumber pendapatan yang sah, salah satunya dengan menarik investasi ke daerah. 

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan investasi menjadi kunci untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Dengan begitu, jika sewaktu-waktu perekonomian global maupun nasional terguncang, daerah memiliki daya tahan lantaran pendapatannya berlebih.

Selain itu, lanjut dia, suatu daerah tidak akan bisa maju jika hanya mengandalkan APBD atau anggaran pendapatan dan belanja daerah. 

“Jangan sekali-kali daerah bisa maju hanya mengandalkan APBD. No, tidak. APBD sudah terkunci, 20 persen pendidikan, 10 persen kesehatan, 10 persen infrastruktur, belum yang lain-lain,” kata Tito dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi Tahun 2022, di Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Mantan Kapolri itu mengaku tidak banyak kepala-kepala daerah yang berpikir untuk mengelola APBD untuk mendukung iklim investasi di daerahnya. Dana yang berasal dari pusat tersebut justru dihabiskan, tanpa dimanfaatkan untuk mencari sumber pendapatan baru.

“Jadi di otaknya gimana caranya pendapatan dari pusat itu digigit. Boro-boro mau nambah pendapatan dari PAD atau BUMD, yang digerogoti adalah dari pusat,” ungkapnya.

Untuk itu, dia meminta sejumlah daerah untuk mencontoh daerah lain yang sukses memperbanyak sumber-sumber pendapatan, seperti DKI Jakarta, Kabupaten Badung, Bali, hingga Timika.

Kabupaten Badung, Bali misalnya. Dari total pendapatan senilai Rp6,3 triliun, sekitar Rp4,7 triliun berasal dari PAD (Pendapatan Asli Daerah) dan Rp1,6 triliun berasal dari TKDD (Transfer ke Daerah dan Dana Desa). Kemudian Timika, dengan pendapatan Rp4,3 triliun, sebanyak Rp1,6 triliun berasal dari TKDD dan sisanya merupakan PAD.

“Inilah yang saya harapkan kita harus menunjang investasi. Tanpa investasi, tidak pernah daerah itu akan melompat,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper