Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo meramal pertumbuhan ekonomi RI akan berada di kisaran 4,5—5,3 persen pada 2023.
"Pertumbuhan ekonomi akan meningkat lebih tinggi pada 2024, pada kisaran 4,7 hingga 5,5 persen," katanya dalam Pertemuan Tahunan BI 2022, Rabu (30/11/2022).
Proyeksi tersebut, ucap Perry, didukung kinerja ekspor, investasi, hilirisasi, dan pembangunan infrastruktur di dalam negeri.
Sejalan dengan itu, Perry juga memperkirakan roda perekonomian Indonesia akan melaju dalam jangka menengah atau hingga 2027. Dia menuturkan laju inflasi pada 2027 akan terjaga stabil pada kisaran 1,5 hingga 3,5 persen.
“Dalam jangka menengah pertumbuhan ekonomi dapat meningkat 5–5,8 persen pada 2027. Inflasi rendah 2,5 plus minus 1 persen,” ucapnya.
Perry mengatakan perkembangan tersebut juga didukung oleh ketahanan eksternal Indonesia yang diperkirakan semakin kuat.
Sinergi kebijakan fiskal dan moneter akan terus diarahkan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Dia menilai sinergi juga dilakukan untuk menjaga laju inflasi agar tetap terkendali pada target sasarannya.
Koordinasi yang kuat oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), juga diarahkan untuk mendorong penyaluran kredit perbankan, dengan memastikan likuiditas di perbankan cukup.
“Sinergi dan inovasi adalah kata kunci untuk ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional, telah terbukti selama pandemi dan perlu diperkuat lagi dalam menghadapi gejolak global dan kebangkitan tahun tahun depan,” tutur Perry.