Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan wacana pembagian paket bantuan penanak nasi listrik atau rice cooker senilai Rp500.000 per keluarga penerima manfaat (KPM) masih berupa perencanaan awal.
Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, kementeriannya masih belum mengalokasikan anggaran untuk melaksanakan program bantuan penanak nasi listrik (BPNL) pada tahun depan. Menurutnya, rencana itu masih belum final dibahas di internal Kementerian ESDM.
“Kan itu perencanaan ya, mungkin mereka menghitung [harganya] merek apa, kan duitnya juga belum ada sampai sekarang,” kata Dadan saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (28/11/2022).
Rencananya, Kementerian ESDM bakal menyalurkan penanak nasi listrik sebanyak 680.000 unit lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian ESDM tahun depan.
Berdasarkan hitung-hitungan Kementerian ESDM, program itu dapat menghemat subsidi LPG 3 kilogram (kg) yang mencapai Rp52,2 miliar dengan total biaya pengadaan Rp240 miliar tahun depan.
Adapun, pengurangan volume LPG 3 kg diperkirakan dapat mencapai 19.600 ton dan penghematan devisa sebesar US$26,88 juta. Lewat program itu, konsumsi listrik domestik juga diharapkan dapat menyentuh angka 42,84 gigawatt hour (GWh) atau setara dengan pembangkit 54,74 megawatt (MW).
Baca Juga
Plt. Sekretaris Ditjen Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari mengatakan, program itu juga diharapkan dapat mengerek rasio elektrifikasi di dalam negeri.
“Kementerian ESDM tengah menyiapkan kegiatan distribusi dari e-cooking dengan tujuan pemanfaatan energi bersih, peningkatan konsumsi, dan penghematan biaya masak,” kata Ida saat Forum Diskusi Publik yang diinisiasi Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan pada Jumat (25/11) lalu.