Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia tengah berupaya melayangkan gugatan perdata Rp23 triliun kepada perusahaan minyak dan gas (migas) asal Thailand, PTT Exploration and Production (PTT EP), atas kerusakan perairan dan ekosistem laut buntut tumpahan minyak di Montara.
Kasus tumpahan minyak Montara terjadi di Laut Timor pada 21 Agustus 2009 dan berlangsung selama 74 hari. Insiden itu telah mencemari perairan Laut Timor Indonesia.
Peristiwa itu bermula ketika terjadi ledakan unit pengeboran di anjungan minyak lepas pantai Montara yang menumpahkan minyak dan gas. Total luas tumpahan diperkirakan mencapai kurang lebih 92.000 meter persegi.
Di luar peristiwa Montara, terdapat sederet insiden tumpahan minyak di berbagai belahan dunia yang dikategorikan sebagai tragedi tumpahan minyak terburuk sepanjang sejarah.
Berikut deretan tragedi tumpahan minyak terbesar dalam sejarah:
1. Tumpahan Minyak Perang Teluk Persia (1991)
Peristiwa tumpahan minyak yang diyakini sebagai yang terbesar di dunia ini merupakan dampak Perang Teluk pada 1991.
Pada 2 Agustus 1990, pemimpin Irak, Saddam Hussein, memerintahkan invasi dan pendudukan Kuwait untuk memperoleh cadangan minyak yang besar di negara itu dan memperluas kekuasaan Irak di wilayah tersebut. Amerika Serikat pun kemudian membentuk koalisi dengan Inggris, Prancis, Mesir, Arab Saudi, Suriah, dan lainnya untuk mengusir Irak.
Baca Juga
Pada 1991, pasukan Irak yang mundur dari Kuwait sengaja membuka pipa dan katup sumur minyak Kuwait, lalu membakarnya untuk mencegah pasukan Amerika Serikat mendarat di pantai.
Akibatnya, sekitar 240 juta galon minyak mentah mengalir ke Teluk Persia. Sejumlah sumber memperkirakan tumpahan minyak mencapai 520 juta galon minyak.
2. Deepwater Horizon (2010)
Tragedi Deepwater Horizon di Teluk Meksiko ini merupakan insiden tumpahan minyak akibat kecelakaan terbesar sepanjang sejarah industri migas.
Pada 20 April 2010, anjungan pengeboran minyak Deepwater Horizon di Macondo Prospect yang dioperatori oleh BP, meledak. Ledakan dan kebakaran rig Deepwater Horizon mengakibatkan tumpahan minyak yang diperkirakan mencapai sekitar 3,2 juta barel minyak ke Teluk Meksiko selama 87 hari.
Peristiwa itu juga menyebabkan 11 pekerja tewas dan 17 orang luka-luka, serta menyebabkan kerusakan ekosistem di Teluk Meksiko.
3. Ixtoc 1 (1979)
Pada Juni 1979, sebuah sumur minyak di Teluk Campeche yang dioperasikan oleh perusahaan minyak Meksiko, Pemex, meledak. Ledakan terjadi karena lumpur bor gagal bersirkulasi sehingga terjadi penumpukan minyak dan gas di dalam pipa.
Selama 10 bulan berikutnya sekitar 140 juta galon minyak mentah dimuntahkan ke Teluk Meksiko dari sumur minyak yang rusak itu. Untuk memperlambat aliran minyak, lumpur, kemudian baja, besi, dan bola timah dijatuhkan ke porosnya.
Tumpahan minyak akibat kecelakaan itu berukuran sekitar 1.100 mil persegi dan mengelilingi Rancho Nuevo, tempat bersarang penyu Kemp's Ridley di pantai Meksiko. Selain itu, sebagai langkah untuk mengurangi dampak terhadap kehidupan laut, ribuan bayi penyu dipindahkan ke bagian laut yang lebih bersih.
4. Atlantic Empress (1979)
Dua kapal tanker, yakni Atlantic Empress dan Aegean Captain, bertabrakan di lepas pantai Tobago di Laut Karibia pada Juli 1979. Kedua kapal terbakar dan menyebabkan tumpahan minyak.
Atlantic Empress ditarik dari darat dan terbakar selama dua pekan sebelum akhirnya tenggelam, sementara Aegean Captain dapat dipadamkan dan ditarik ke Trinidad.
Bencana Atlantic Empress ini melepaskan sekitar 90 juta galon minyak ke Samudra Atlantik sekitar 16 km atau 10 mil dari pulau Trinidad dan Tobago. Untungnya, hanya sedikit polusi pantai yang dilaporkan terjadi di pulau-pulau terdekat.
5. Exxon Valdez (1989)
Tumpahan minyak Exxon Valdez disebut sebagai insiden tumpahan minyak terbesar kedua, dari sisi volume, di perairan Amerika Serikat setelah kasus Deepwater Horizon.
Kecelakaan itu terjadi ketika kapal tanker minyak Exxon Valdez kandas di Bligh Reef Prince William Sound, Alaska pada Maret 1989. Kecelakaan menyebabkan tumpahan minyak sekitar 10,8 juta galon minyak mentah.
Akibatnya, ekosistem di daerah tersebut sangat terpengaruh karena mengakibatkan terbunuhnya lebih dari satu juta spesies laut, termasuk sekitar 250.000 burung laut, sekitar 2.800 berang-berang laut, dan 300 anjing laut.
Tumpahan Minyak Exxon Valdez juga mempengaruhi industri pariwisata dan perikanan di wilayah tersebut di tahun-tahun mendatang.