Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jasa Raharja dan Kakorlantas Selesaikan Rekayasa Lalu Lintas KTT G20

Rekayasa Lalu Lintas KTT G20 telah dirampungkan oleh Jasa Raharja dan Kakorlantas
Kondisi di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) menjelang Gala Dinner Kepala Negara G20 di Bali, Indonesia, Selasa (15/11/2022) - BISNIS/Ni Luh Angela.
Kondisi di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) menjelang Gala Dinner Kepala Negara G20 di Bali, Indonesia, Selasa (15/11/2022) - BISNIS/Ni Luh Angela.

Bisnis.com, JAKARTA - Jasa Raharja telah melakukan sinergi dengan Kakorlantas Polri, terkait rekayasa lalu lintas dalam memitigasi risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas selama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15 November 2022 - 16 November 2022.

Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A. Purwantono mengatakan telah berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti kepolisian dan rumah sakit, guna memberikan pelayanan maksimal tanpa mengganggu rangkaian kegiatan G20 yang akan dihadiri sedikitnya 20 kepala negara dan utusan negara-negara lain.

“Kami juga telah memanfaatkan sistem teknologi Monitoring Data Kecelakaan atau MONIKA yang merupakan integrasi pertukaran data antara Korlantas Polri dan Jasa Raharja, guna memantau kecelakaan sehingga dapat ditangani dengan cepat,” ujarnya melalui keterangan resmi, Sabtu (19/11/2022).

Rivan menilai dengan kontribusi aktif dari Jasa Raharja dan seluruh BUMN lainnya, maka KTT G20 dapat terselenggara dengan sukses. Hal itu yang menjadi tujuan semua pihak sehingga reputasi Indonesia di mata dunia bisa semakin baik.

Rivan juga menilai sebagai ekosistem Kementerian BUMN harus mendukung pemerintah dalam menyukseskan gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ke-17 yang dilaksanakan di Bali pada 15 November 2022 -16 November 2022.

"Pada prinsipnya, Jasa Raharja mendukung pemerintah menyukseskan KTT G20 ini. Tentunya, pelayanan harus menjadi prioritas utama kita karena menyangkut acara kenegaraan yang akan mempengaruhi reputasi Indonesia di mata dunia," imbuhnya.

Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat terdapat lebih dari 200 kali penyesuaian jadwal penerbangan take off/landing dalam satu hari di Bandara Ngurah Rai, Bali, selama perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Seperti diketahui, pemerintah melakukan penyesuaian jadwal maupun operasional penerbangan maupun di bandara untuk memastikan kelancaran kedatangan dan keberangkatan delegasi KTT G20.

"Saya apresiasi maskapai yang telah menjaga kelancaran konektivitas dan bisa memberikan pelayanan yang baik kepada para delegasi yang tidak menggunakan pesawat pribadi atau kenegaraan," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dikutip dari siaran pers, Jumat (18/11/2022).

Budi Karya juga mengungkap tantangan yang dihadapi oleh otoritas penerbangan saat KTT G20, ketika ruang udara dan tempat parkir pesawat terbatas. Ada 20 negara, lanjutnya, yang membutuhkan tempat parkir pesawat.

"Tanggal 16 November merupakan puncak dari kepulangan para delegasi dan alhamdulillah semua penerbangan pada hari itu dapat tertangani dengan baik. Jumat [18/11] dini hari tadi pukul 00.30 WITA adalah keberangkatan pesawat delegasi yang terakhir dari Bali," jelasnya.

Pada Kamis (17/11/2022) sampai dengan Jumat (18/11/2022) dini hari, tercatat sebanyak 17 penerbangan pesawat kenegaraan dan pesawat reguler internasional yang melakukan keberangkatan dari Bandara Ngurah Rai.

Penerbangan pesawat reguler internasional itu meliputi pesawat Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida yang berangkat pukul 10.01 WITA, pesawat Presiden China Xi Jinping pukul 11.00 WITA, dan pesawat Perdana Menteri Australia Anthony Albanese yang berangkat pukul 15.20 WITA.

Kemudian, pesawat terakhir yang berangkat dari Ngurah Rai pada dini hari ini yaitu pesawat komersial yang membawa Presiden Islamic Development Bank (IsDB) Mohammed Al Jasser pukul 00.30 WITA.

Budi Karya menyampaikan bahwa pengaturan penerbangan selama KTT G20 menjadi pengalaman berharga bagi seluruh stakeholders penerbangan, dan menjadi tolok ukur serta standar kinerja pelayanan pada event nasional maupun internasional.

"Ini menjadi pattern baru bagaimana kita melayani dengan baik. KTT G20 sudah berakhir, tetapi saya harap semangat melayani seperti yang dilakukan pada masa penyelenggaraan KTT G20 dapat menjadi cara kerja kita sehari-hari dan tetap memberikan kinerja yang terbaik untuk bangsa," tekannya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper