Bisnis.com, BADUNG - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam pertemuannya dengan Sekretaris Parlemen Negara Bagian Australia Barat Jessica Jane Shaw di Nusa Dua, Minggu (13/11/2022), mengajak Australia untuk bekerja sama dalam mendorong hilirisasi dan energi baru terbarukan, guna pengembangan ekosistem industri baterai listrik.
Pada kesempatan tersebut, Bahlil menyampaikan bahwa Indonesia saat ini berkomitmen untuk mendorong investasi hijau yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Ini merupakan momentum yang tepat bagi Indonesia dan Australia untuk memperkuat hubungan perekonomian, khususnya dalam hal investasi. Indonesia dan Australia memiliki kekuatan di sektor pertambangan, di mana Australia memiliki keunggulan sebagai penghasil lithium terbesar di dunia,” kata Bahlil, dikutip Rabu (16/11/2022).
Bahlil menuturkan, 40 persen komponen kendaraan listrik adalah baterai, dengan bahan baku pentingnya yakni nikel, mangan, cobalt, dan lithium. Namun, Indonesia tidak memiliki lithium sehingga dengan adanya kerja sama dengan Australia sebagai penghasil lithium terbesar di dunia, kedua negara dapat menjadi power house dalam ekosistem rantai pasok baterai kendaraan listrik yang dapat saling menguntungkan kedua belah pihak.
Inisiasi tersebut disambut baik oleh Jessica. Jessica menilai hal tersebut merupakan langkah yang tepat. Pasalnya, dengan adanya 50 persen cadangan lithium dunia di Australia Barat, serta letak geografis Australia yang strategis terhadap Indonesia, Indonesia bisa dengan mudah memperoleh bahan baku lithium dari Australia dan bersinergi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
“Seperti Indonesia, Pemerintah Australia juga memiliki ketertarikan dalam hal hilirisasi. Sehingga, ada peluang untuk melakukan kolaborasi dan sharing knowledge antara kedua negara,” ujar Jessica.
Baca Juga
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, Kementerian Investasi bakal membentuk tim khusus untuk mengeksplorasi peluang kerja sama Indonesia dengan Australia.