Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya dialog dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di bawah Presidensi Indonesia pada 15 dan 16 November 2022.
Hal ini disampaikannya saat membuka KTT G20 di yang digelar di The Apurva Kempinski Bali, kawasan Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).
Jokowi mengatakan dunia tengah menghadapi tantangan yang luar biasa, terutama dengan adanya perang Rusia vs Ukraina yang menimbulkan gejolak hebat pada perekonomian dunia.
Oleh karenanya, dibutuhkan komitmen untuk menyisihkan perbedaan di antara negara G20 agar bisa menghasilkan kesepakatan bersama dalam mengatasi tantangan dunia tersebut.
Menurutnya, Indonesia yang memiliki 17.000 pulau dan 1.300 suku bangsa, serta lebih dari 700 bahasa daerah, berhasil menjalankan sistem demokrasi yang baik, baik dari tataran tingkat desa, pemilihan kepala desa, sampai tataran kepala negara yaitu pemilihan presiden, gubernur, bupati, dan wali kota.
“Sebagai negara demokrasi, Indonesia sangat menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan dan semangat yang sama harus ditunjukan di G20,” katanya.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan KTT G20 ini harus berhasil, tidak boleh gagal, dalam meraih kesepakatan. Pasalnya, Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin untuk menghadirkan seluruh pimpinan negara G20.
“Mata dunia tertuju pada pertemuan kita [di G20], apakah kita akan mencetak keberhasilan atau akan mengantar satu lagi angka kegagalan,” imbuhnya.