Bisnis.com, BADUNG - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mewakili Indonesia menerima 5 buah bus listrik dari Foxconn dan Indika Energy di Nusa Dua, Bali pada Senin (14/11/2022).
Bus listrik yang diserahkan masing-masing berkapasitas 45 orang dan digunakan selama pertemuan B20 Summit dan KTT G20 Bali. Seremoni penyerahan tersebut turut dihadiri oleh Presiden Direktur Indika Energy Arsjad Rasjid dan Chairman Foxconn Young Liu.
Bahlil menyampaikan penyerahan mobil listrik tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan Foxconn dan Indika Energy dalam gelaran KTT G20 di Bali.
Mantan Ketua Hipmi itu juga menyatakan komitmennya untuk memberikan dukungan dan fasilitas terhadap investasi Foxconn melalui Joint Venture (JV) dengan Indika Energy dalam pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik di Indonesia.
“Kehadiran Foxconn adalah sesuatu yang sudah ditunggu-tunggu lama. Tidak ada lagi yang bisa memperdebatkan kualitas produknya dan kontribusi Foxconn kepada global apalagi persoalan ICT [Information and Communication Technology]. Hari ini, Foxconn akan masuk ke Indonesia untuk bangun ekosistem baterai kendaraan listrik yang dimulai dari bus listrik. Kita juga akan mendorong sel baterai dan industri lainnya,” kata Bahlil, Senin (14/11/2022).
Dalam kesempatan ini, Bahlil kembali menegaskan bahwa Indonesia tidak memberikan perlakuan istimewa kepada salah satu negara tertentu untuk berinvestasi di Indonesia.
“Semua negara sama di mata Indonesia, termasuk Foxconn dari Taiwan yang memberikan kontribusi dalam mendorong Energi Baru Terbarukan (EBT) dan industri hijau Indonesia,” ujarnya.
Arsjad Rasjad dalam sambutannya menyampaikan, Indika Energy dan Foxconn melihat potensi pengembangan kendaraan listrik di Indonesia untuk pengurangan emisi. Kolaborasi ini, lanjut dia, merupakan permulaan dari pengembangan ekosistem kendaraan listrik Indonesia yang komprehensif untuk masa depan berkelanjutan.
Sementara itu, Young Liu menyampaikan antusiasme Foxconn untuk berkomitmen mendukung pengurangan emisi dan peningkatan penggunaan kendaraan listrik. Dia menyebut, Indonesia berpotensi besar dalam hal green mobility apalagi dengan adanya IKN yang rencanannya akan memanfaatkan energi hijau dengan transportasi masa yang terhubung dengan Internet of Things (IoT).