Bisnis.com, BADUNG - Pengemudi ojek online (ojol) mengungkapkan dampak dari pembatasan kendaraan di kawasan Nusa Dua, Bali selama Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 berlangsung.
Pembatasan kendaraan disebut akan berdampak terhadap pendapatan harian para pengemudi ojol. Para pengemudi ojol yang tidak mau disebutkan namanya itu mengatakan selama beberapa hari ini sudah mulai diberlakukan pembatasan kendaraan dan sistem ganjil genap di wilayah Nusa Dua.
Akibat adanya pembatasan, dia mengatakan mulai hari ini, Minggu (13/11/2022) dirinya dan pengemudi ojol lainnya lebih memilih beroperasi di wilayah Kuta, Canggu dan Seminyak.
"Kalau mau ke Kuta atau Canggu pun harus dari jam 6.00 pagi, dikarenakan mulai jam 12.00 siang sudah mulai dibatasi," ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (12/11/2022)
Ojol tersebut juga menambahkan wilayah Nusa Dua selama seminggu terakhir sudah steril dari wisatawan. Hal ini dikarenakan KTT G20 berlangsung di wilayah Nusa Dua.
"Sepanjang jalan Nusa Dua sudah tidak ada lagi wisatawan, sudah di booked sama kementerian. Paling hanya ada wisatawan di Tanjung Benoa," jelasnya
Pengemudi yang bertempat tinggal Nusa Dua itu mengatakan dirinya senang dengan adanya gelaran KTT G20 ini meskipun traffic pemesanan berkurang dan harus pindah wilayah.
Dia juga sempat bercerita, sampai saat ini Bali belum kembali ke masa emasnya seperti tahun 2019. Namun tiga bulan belakangan ini beberapa restoran mulai kembali ramai di daerah Tanjung Benoa, yang dikenal sebagai daerah untuk aktivitas olahraga air.
Berbeda dengan daerah Kuta, Canggu dan Seminyak yang dinilai dirinya ramai wisatawan. Meskipun begitu, dia tetap mengatakan Bali belum pulih.
Pengemudi ojol tersebut berharap dengan adanya KTT G20 ini akan memberikan dampak besar bagi pariwisata dan perekonomian Bali.