Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Facebook dan Twitter, Disney Mulai PHK Karyawan

Berita PHK dan pemotongan biaya terjadi empat hari setelah Disney mempresentasikan pelemahan dalam laporan keuangan kuartalan terbaru.
Disney./Bloomberg
Disney./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Raksasa media The Walt Disney Company bersiap memberlakukan PHK dan menghentikan aktivitas perekrutan sebagai bagian dari langkah efisiensi pemotongan biaya perseroan. Aksi ini menambah daftar perusahaan besar AS yang memangkas karyawannya setelah Induk Facebook dan Twitter mengumumkan hal serupa baru-baru ini. 

Mengutip Variety, Minggu (13/11/2022), dalam memo perusahaan, CEO Disney Bob Chapek menulis dirinya sadar bahwa PHK akan menjadi proses yang sulit bagi karyawan.

“Kami harus membuat keputusan yang sulit dan tidak nyaman. Tapi itulah yang dibutuhkan kepemimpinan, dan saya berterima kasih sebelumnya karena telah melangkah selama waktu yang penting ini. Perusahaan kami telah melewati banyak tantangan selama 100 tahun berdiri, dan saya yakin kami akan mencapai tujuan dan menciptakan perusahaan yang lebih gesit yang lebih sesuai dengan lingkungan masa depan,” tulis Chapek.

Chapek mengatakan bahwa Disney juga akan melakukan tinjauan ketat terhadap konten dan pengeluaran pemasaran perusahaan. Semua upaya ini diawasi oleh gugus tugas struktur biaya perusahaan yang baru dibentuk. Gugus tugas tersebut terdiri dari Chapek, CFO Christina McCarthy dan penasihat umum Horacio Gutierrez.

Berita PHK dan pemotongan biaya terjadi empat hari setelah Disney mempresentasikan pelemahan dalam laporan keuangan kuartalan, yang membuat saham perusahaan jatuh ke harga terendah dalam lebih dari dua tahun.

Sementara perusahaan mencatat pelanggan layanan streaming Disney+, secara signifikan melampaui ekspektasi Wall Street, Disney melaporkan kerugian operasional untuk segmen streaming sebesar US$1,47 miliar untuk kuartal yang berakhir 1 Oktober 2022, sekitar US$800 juta lebih tinggi dari periode tahun sebelumnya. Pendapatan meningkat 8 persen menjadi US$4,9 miliar, yang oleh perusahaan dikaitkan dengan kerugian yang lebih tinggi di Disney+ dan ESPN+ dan hasil yang lebih rendah di Hulu.

Sementara itu, pendapatan untuk jaringan televisi linier Disney (TV berbayar dan siaran) turun 5 persen pada kuartal tersebut.

Chapek menulis dalam memo perusahaan pada Jumat (11/11/2022) bahwa “upaya manajemen biaya” ini, yang diisyaratkan oleh dirinya dan McCarthy pada pemaparan hasil pendapatan, terjadi dengan latar belakang ketidakpastian ekonomi yang mempengaruhi seluruh Hollywood.

“Langkah ini akan membantu kita berdua mencapai tujuan penting dari mencapai profitabilitas untuk Disney+ pada tahun fiskal 2024 dan menjadikan kami perusahaan yang lebih efisien dan gesit secara keseluruhan,” kata Chapek.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Variety
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper