Bisnis.com, JAKARTA - Mengutip dari halaman resmi BPS atau Badan Pusat Statistik, PDB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau yang merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.
Secara sederhana, PDB merupakan total nilai produksi dan jasa yang dihasilkan semua orang atau perusahaan dalam satu negara, termasuk nilai tambah dalam kurun waktu tertentu yang biasanya satu tahun.
Berikut ini adalah beberapa hal tentang PDB yang sudah dilansir dari berbagai sumber:
1. Manfaat PDB
- Mengukur laju pertumbuhan ekonomi
Dengan adanya PDB, negara dapat mengetahui sudah sejauh mana perekonomian dalam negaranya tumbuh. Negara juga dapat menganalisis dari data yang ada tentang faktor manakah yang dapat dimaksimalkan dan mana yang masih harus ditingkatkan. - Sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah
PDB sering diartikan sebagai indikator dari kesejahteraan suatu negara. Angka PDB yang tinggi diartikan dengan tingginya angka produksi. Tingginya angka produksi dihubungkan kepada daya beli masyarakat yang tinggi juga. - Membandingkan kemajuan ekonomi antar negara
Setiap negara pasti memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri. Masalahnya, tanpa adanya alat ukur, kelebihan dan juga kekurangan menjadi sesuatu yang sulit untuk dibuktikan. Melalui angka yang dihasilkan oleh PDB negara di dunia bisa menentukan siapa yang unggul dan siapa yang belum. Keluarannya adalah apa yang saat ini kita kenal sebagai G7 dan G20 yang terdiri dari negara-negara dengan perekonomian terkuat di dunia. - Mengetahui struktur perekonomian suatu negara
Hal ini juga penting karena bersangkutan dapat menjadikan keluaran PDB nya sebagai bahan pengkajian terkait sektor-sektor mana saja yang harus ditingkatkan dan perlu perbaikan.
2. Komponen PDB
- Konsumsi privat
Komponen ini mengarah kepada perhitungan konsumsi rumah tangga atau individu untuk beberapa produk seperti Durable Goods, Non Durable Goods, dan service. Non Durable Goods merupakan produk yang dikonsumsi langsung dan manfaatnya segera habis. Durable Goods merupakan produk yang tidak cepat rusak dan awet, biasanya memiliki jangka waktu penggunaan relative lebih Panjang dengan patokan lebih dari 3 tahun. - Pengeluaran pemerintah
Komponen ini berfungsi menghitung seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah. Komponen ini tidak terlepas dari peran BUMN terhadap ekonomi, di mana perusahaan tersebut menjadi partner pemerintah dalam pembangunan nasional. - Investment
PDB yang berkaitan dengan perhitungan pengeluaran untuk produk modal. Seperti, pembangunan pabrik baru, pembelian rumah, program baru serta beragam jenis investasi yang lain. - Ekspor bersih
Mengarah pada perhitungan selisih yang didapat melalui total ekspor dikurangi total impor. PDB memang pada dasarnya memiliki komponen yang kompleks tidak terkecuali pada aspek perdagangan internasional.
3. Cara Menghitung PDB
Cara menghitung PDB adalah dengan menjumlahkan semua komponennya. Mulai dari konsumsi rumah tangga nasional, investasi, konsumsi negara, hingga produk perdagangan internasional.
4. Rumus PDB
PDB=C + I + G +NX
Rumus PDB merajuk kepada keterangan tertentu, yaitu PDB mewakili Produk Domestik Bruto, C mengartikan konsumsi rumah tangga, I artinya investasi, G merupakan konsumsi negara dan NX yang berarti total ekspor dikurangi total impor.
5. Perbedaan PDB dan PNB
Perbedaan PDB dan PNB yang paling terlihat terletak pada perhitungan nilai produksi barang dan jasanya. PDB mengukur nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam batas negara yaitu oleh warga negara dan bukan warga negara.
Sementara PNB menghitung nilai produksi barang dan jasa oleh warga negara, baik yang tinggal di dalam maupun di luar negeri.
6. Contoh PDB
Indonesia memiliki sumber ekonomi dari memproduksi, menjual dan juga mengkonsumsi jeruk. Tahun lalu, tercatat ada sekitar 1 miliar jeruk yang sudah dijual dalam ekonomi warga Indonesia, dimana setiap jeruk dihargai 500 rupiah. Maka PDB Indonesia di tahun lalu dapat dinilai sejumlah Rp. 500 miliar.
Lalu, pada tahun ini Indonesia memproduksi 1,3 miliar jeruk, 1,1 miliar jeruk untuk dikonsumsi masyarakat. Maka tersisa 200 juta jeruk, sisa tersebut selanjutnya diekspor ke negara tetangga. Semua jeruk yang terjual dengan harga 650 rupiah per buah. Sehingga bisa dikatakan bahwa PDB Indonesia saat ini adalah Rp715 miliar.
Itulah beberapa hal tentang PDB atau Produk Domestik Bruto yang perlu kamu tahu.