Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia Bawa Kabar Baik, Indonesia Tak Akan Kena Resesi!

Bank Indonesia optimistis ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh. Meskipun, ancaman inflasi tinggi mengintai kondisi domestik. Indonesia tak akan kena resesi?
Pedagang menata barang dagangannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (4/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang menata barang dagangannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (4/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Strategi BI Lawan Inflasi

Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa tekanan inflasi masih berpotensi meningkat ke depannya, dikarenakan ketidakpastian global yang sangat tinggi, juga permintaan domestik yang menguat.

“Kita melihat ada potensi inflasi akan naik karena permintaan meningkat. Mobilitas tidak ada restriksi lagi, orang sudah mulai belanja, pusat perbelanjaan penuh. Travel juga sudah mulai banyak. Potensi sekarang ini demand akan meningkat,” katanya, Senin (31/10/2022).

Dari sisi global, BI juga memperkirakan harga komoditas masih akan melonjak tinggi, terutama dipicu oleh krisis energi dan pangan akibat perang Rusia dan Ukraina.

Dengan situasi global tersebut, Dody menyampaikan bahwa dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Oleh karena itu, dibutuhkan langkah mitigasi dan pengendalian untuk menjaga inflasi dan stabilitas di dalam negeri.

Dalam 3 bulan terakhir, BI telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 125 basis poin hingga ke level 4,75 persen. Kenaikan tersebut untuk mengendalikan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran 2–4 persen pada semester I/2023.

“Yang kami takutkan adalah ekspektasi inflasi yang dibentuk oleh masyarakat, besok, lusa, seminggu ke depan, hingga tahun depan. Ekspektasi paling bahaya jika tidak kita atasi secara cepat,” kata Dody.

Meski demikian, imbuhnya, permasalahan tinggi inflasi di dalam negeri saat ini lebih disebabkan oleh sisi supply. Oleh karena itu, BI berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi, baik pusat maupun daerah, juga mendorong Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) untuk menjaga stabilitas harga pangan.

“Kami di BI sudah memastikan mengedepankan kebijakan yang tepat dengan source permasalahan. GNPIP merupakan bentuk koordinasi langkah-langkah dari sisi supply untuk memastikan bahwa permasalahan pasokan ini ditangani dengan baik,” kata Dody.

Dia menyampaikan, terdapat tiga fokus utama implementasi GNPIP di jangka pendek. Pertama, operasi pasar yang didukung ketersediaan dana termasuk belanja tak terduga dari APBD.

Kedua, kerja sama antar daerah (KAD) yang didukung digitalisasi dan subsidi transportasi. Ketiga, ketahanan pangan program end-to-end dari hulu ke hilir. Selain itu, kegiatan pendukung lainnya di sisi manajemen produksi dan pengelolaan ekspektasi masyarakat yang perlu ditingkatkan di daerah.

Pada hari ini, Senin (31/10/2022), BI bersama dengan TPID Sulawesi Tengah menyelenggarakan GNPIP Sulteng di Palu, Sulawesi Tengah, yaitu mencanangkan program Manajemen Pola Tanam Sulawesi Tengah yang Terintegrasi (Mata Tani). 

Program ini menyediakan database terintegrasi secara realtime, khususnya komoditas padi dan tanaman hortikultura yang diperbarui oleh penyuluh pertanian tingkat kecamatan melalui Forum Tani Sulawesi Tengah untuk mengoptimalkan produksi pangan strategis di daerah.

GNPIP juga mendorong gerakan urban farming, bekerja sama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Palu dan Kabupaten Morowali Utara untuk memenuhi kebutuhan pasokan cabai, serta memberikan aktivitas produktif bagi masyarakat setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper