Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali mengingatkan risiko resesi global yang akan mengintai pada tahun depan.
Dia menyampaikan bahwa prospek ekonomi global tahun depan gelap karena diliputi oleh ketidakpastian yang sangat tinggi.
“Itu yang disebutkan gelap, kalau saya mengatakan begitu dianggap menakut-nakuti, tapi sebetulnya tidak, hanya ingin menyampaikan bahwa risiko itu sangat ada,” katanya, Rabu (26/10/2022).
Co-Founder dan Direktur Eksekutif Segara Institut Piter Abdullah menyampaikan bahwa peringatan pemerintah terkait dengan prospek perekonomian yang diliputi awan gelap pada 2023 memang merupakan peringatan yang harus disampaikan.
Namun demikian, imbauan untuk tetap waspada bukan berarti indonesia juga dipastikan akan mengalami resesi. Piter mengatakan, kondisi indonesia masih cukup baik dan diperkirakan mampu bertahan menghadapi resesi global. Pasalnya, Indonesia berbeda dengan negara-negara yang terlalu bertumpu kepada ekspor.
Dia menjelaskan, perekonomian Indonesia lebih bertumpu pada konsumsi domestik yang diperkirakan akan membaik seiring meredanya pandemi. Di samping itu, di sisi ekspor, Indonesia juga masih akan terbantu dengan tingginya harga komoditas.
“Resesi global tentu akan menahan atau bahkan menurunkan harga komoditas tetapi tidak membuat harga komoditi jatuh, masih akan tetap cukup tinggi dan menguntungkan Indonesia yang mengandalkan komoditas,” jelasnya.
Dia memperkirakan, perekonomian Indonesia memang berpotensi mengalami perlambatan pada 2023, tetapi tidak sampai mengalami resesi.
“Kalaupun indonesia terdampak oleh resesi global, diperkirakan hanya membuat pertumbuhan ekonomi kita melambat, tidak bisa mencapai target diatas 5 persen. Itu skenario buruknya. Skenario terbaiknya, kita masih bisa tumbuh di atas 5 persen,” katanya.
Piter menambahkan, untuk mengantisipasi resesi global, pemerintah utamanya harus tetap menjaga confidence pelaku usaha dan memastikan pandemi benar-benar berakhir sehingga proses pemulihan ekonomi terus berlanjut.
“Jadi apa yang disampaikan pemerintah dan juga IMF bahwa perekonomian Indonesia akan menjadi salah satu yang mampu tumbuh positif bukan sebuah bualan. Pemerintah memang harus memberikan warning tetapi pemerintah juga harus selalu optimistis,” tuturnya.