Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di atas 5,4 persen pada kuartal III/2022.
Menurutnya, keyakinan tersebut tercermin dari realisasi investasi kuartal III/2022 yang mampu tumbuh 1,9 persen (quarter-to-quarter/qtq) dibandingkan kuartal sebelumnya.
“Saya punya keyakinan di kuartal III ini, prediksi kami, saya tidak bermaksud mendahului BPS, pertumbuhan ekonomi kita di kuartal III masih di atas 5,4 persen karena investasi kami tumbuh 1,9 persen,” kata Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan III/2022 di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta Selatan, Senin (24/10/2022).
Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa inflasi Indonesia masih terjaga di bawah 6 persen meskipun pada September 2022 inflasi telah menembus 5,95 persen (year-on-year/yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 4,69 persen (yoy).
“Tinggal kita lihat konsumsi dan spending pemerintah. Ekspor kita juga bagus saya lihat di perdagangan,” ujarnya.
Dengan melihat berbagai faktor tersebut, mantan Ketua Hipmi itu mengungkapkan ekonomi Indonesia pada 2023 akan membaik dibandingkan 2022.
Baca Juga
Dia juga menekankan pentingnya menjaga kestabilan dalam negeri. Apalagi, Indonesia mulai memasuki tahun politik pada 2023 mendatang. Bahlil mengakui kondisi politik yang tak stabil dapat mengganggu ekonomi Indonesia.
“Kalau saya jujur aja, kondisi politik aja sih yang menjadi soal bagi kita. Jangan sampai kita menjadi negara pasien IMF lah dan kita berdoa agar tidak menuju ke sana,” pungkasnya.