Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Topang 40,9 Persen Realisasi Investasi Nasional, Sektor Manufaktur Bangkit?

Pada Januari-September 2022, sektor industri manufaktur memberikan kontribusi sebesar 40,9 persen terhadap total investasi yang mencapai Rp892,4 triliun.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang/Istimewa
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA- Realisasi investasi sektor industri manufaktur mencapai Rp365,2 triliun sepanjang Januari-September 2022. Capaian itu naik 54 persen dibandingkan periode yang sama 2021 senilai Rp236,8 triliun.

Mengacu kepada pencapaian tersebut, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meminta seluruh pelaku kepentingan untuk menjaga kepercayaan diri investor di Industri tekstil. 

"Kepercayaan diri para investor di sektor industri ini harus tetap dijaga, yang didukung dengan berbagai kebijakan strategis," kata Agus dalam siaran pers, Selasa (25/10/2022). 

Merujuk data Kementerian Investasi/BKPM, pada Januari-September 2022, sektor industri manufaktur memberikan kontribusi sebesar 40,9 persen terhadap total investasi yang mencapai Rp892,4 triliun.

Secara kumulatif, investasi di Indonesia tumbuh 35,3 persen (y-o-y), dan selama 9 bulan terakhir berhasil mencapai 74,4 persen dari target Rp1.200 triliun pada 2022.

Sementara itu, penanaman modal dalam negeri (PMDN) di sektor industri manufaktur mencapai Rp104,9 triliun. Subsektor yang memberikan andil paling besar adalah industri makanan senilai Rp38 triliun atau 9,2 persen dari total realisasi PMDN yang mencapai Rp413,1 triliun.

Sementara itu, penanaman modal asing (PMA) di sektor industri manufaktur menembus Rp260,3 triliun.

Subsektor yang menyokong paling besar adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya hingga menyentuh US$8,5 miliar atau berkontribusi 25,3 persen dari seluruh realisasi PMA yang berada di angka Rp479,3 triliun.

"Pemerintah fokus menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif dengan menjaga stabilitas ekonomi dan politik yang baik di dalam negeri," jelas Agus. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper