Bisnis.com, JAKARTA- Krisis cip global dinilai bisa berdampak terhadap proses distribusi mobil ke konsumen. Pelaku industri otomotif menyebut akan ada keterlambatan pengiriman dengan kurun 2-3 bulan.
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan produsen mobil di Indonesia akan mengundurkan pengiriman mobil tertentu serta menjadwal ulang produksi mobil-mobil jenis tertentu untuk mengurangi ketergantungan cip.
"Dampaknya, akan ada keterlambatan pengiriman barang ke konsumen yang sudah membeli mobil selama 2-3 bulan. Di negara lain seperti Australia, misalnya keterlambatannya bisa hingga 2-3 tahun. Krisis cip memperpanjang tren yang sudah berlangsung sejak masa pandemi. Diperparah lagi dengan Perang Rusia-Ukraina," kata Kukuh kepada Bisnis, Selasa (25/10/2022).
Krisis cip bakal menggangu pengiriman mobil premium karena membutuhkan material tersebut lebih banyak. Kukuh mengatakan segmen mobil mewah memiliki margin keuntungan besar dengan volume penjualan lebih kecil, akan menerima dampak sangat besar.
"Jalan keluar dari krisis cip memang sedang diupayakan dan tidak akan selesai dalam waktu singkat. Sebab, isunya berkembang cepat, dari persaingan AS-China, berkembang jadi krisis energi. Padahal, rantai pasoknya panjang, kondisinya sangat kompleks," jelas Kukuh.
Sebagaimana diketahui, Pemerintahan Presiden Joe Biden telah melarang ekspor semikonduktor ke China dalam lanjutan drama perang dagang antara kedua negara raksasa ekonomi tersebut.
Tidak hanya larangan ekspor cip ke Negeri Tirai Bambu, AS juga sedang mengupayakan subsidi untuk industri dalam negeri senilai US$52 miliar sebagai upaya untuk melakukan domestifikasi bisnis semikonduktor.