Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Incar Pasar Nontradisional Perluas Ekspor, Ini Komoditas yang Ditawarkan

Kementerian Perdagangan tengah fokus menyasar pasar nontradisional, seperti Asia Selatan, India, Bangladesh, dan Pakistan.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan - BISNIS-Annisa Kurniasari Saumi.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan - BISNIS-Annisa Kurniasari Saumi.

Bisnis.com, TANGERANG – Pemerintah Indonesia terus berusaha membuka jalan bagi pengusaha dan memperluas pasar ekspor ke negara nontradisional untuk produk-produk nonmigas.

 

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa Kementerian Perdagangan tengah fokus menyasar pasar nontradisional, seperti Asia Selatan, India, Bangladesh, dan Pakistan yang memiliki jumlah penduduk yang besar.

 

“Sekarang kami menyasar pasar nontradisional, Asia Selatan, India, Bangladesh, Pakistan, 1,5 miliar orangnya banyak. Kami terus membuka potensi pasar baru, kami buka toll way-nya lewat perjanjian perdagangan. Saya mengajak seluruh pelaku usaha untuk memanfaatkan perjanjian kerja sama,” katanya saat membuka Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 di ICE, BSD City, Tangerang, Kamis (20/10/2022).

 

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi menambahkan, perluasan tersebut sebagai upaya perluasan ekspor khususnya barang hasil hilirisasi atau barang setengah jadi dan produk jadi. 

 

“Kami menawarkan kendaraan dan pulp yang punya value tinggi. Produk kendaraan, produk kertas, alas kaki, peralatan elektronik listrik, dan besi baja, serta tentu juga minyak sawit,” katanya.

 

Adapun, perluasan pasar ke negara nontradisional menjadi misi dagang atas amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada pekan lalu rombongan misi dagang berhasil mengantongi potensi transaksi sebesar Rp23,2 miliar dari Qatar saat sesi penjajakan kesepakatan dagang (business matching).

 

Selain itu, upaya pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dalam memperluas pasar ekspor pun ditunjukkan melalui ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2022. Dari hari pertama TEI 2022 pada 19 Oktober 2022, Kemendag berhasil mencatat nilai transaksi sebesar US$1,19 miliar atau setara Rp18,45 triliun.

Sementara itu, pada hari kedua TEI 2022, Kementerian Perdagangan kembali memfasilitasi penandatanganan 34 kesepakatan dagang senilai lebih dari US$261juta. Kali ini, negeri mitra dagang berasal dari India, Kamerun, Kanada, Jepang, Thailand, dan Timor Leste.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper