Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) akan terus mengembangkan bisnis kargo untuk menunjang upaya perseroan dalam proses pemulihan keuangan.
Direktur Niaga dan Layanan Ade R. Susardi beralasan pendapatan dari layanan kargo memiliki peran yang signifikan terhadap kinerja perseroan selama pandemi Covid-19.
"Melihat perkembangan pandemi, kargo menjadi salah satu penopang utama kita karena dari penumpang kurang banyak dan kita punya kapasitas cukup besar," ujarnya saat Paparan Publik Insidentil, Kamis (20/10/2022).
Dia menuturkan kargo akan tetap menjadi prioritas pengembangan bisnis ke depannya. Namun, seiring dengan peningkatan di sisi penumpang saat ini, Ade mengatakan penyesuaian antara penumpang dan kargo akan dilakukan.
Jika mengacu pada dokumen Paparan Publik Insidentil, jumlah kargo diangkut oleh Garuda Indonesia Group pada semester I/2022 justru menurun 34 persen menjadi 100.000 ton, dari 152.000 ton pada 2021. Tingkat keterisian kargo pada periode yang sama juga turun ke 53,2 persen dari sebelumnya 59,3 persen pada 2021.
Sementara itu, jumlah penumpang yang diangkut pada semester I/2022 tercatat sebanyak 6,5 juta penumpang atau naik 11 persen dari 2021 yakni 5,89 juta pax. Tingkat isian penumpang turut meningkat yakni menjadi 66,6 persen dari 38,4 persen di 2021.
Baca Juga
Makin bergeliatnya layanan penumpang maskapai mendorong Garuda Indonesia untuk meningkatkan frekuensi penerbangan rute domestik ke depannya. Hal itu menjadi bagian dari transformasi bisnis perseroan setelah selamat dari krisis.