Bisnis.com, JAKARTA- Memasuki tahun ke-8 pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) gencar melakukan pembangunan infrastruktur yang meliputi jalan tol, jalan non tol, bandara, pelabuhan, bendungan, hingga irigasi.
Jokowi berambisi untuk masif dalam pembangunan infrastruktur sebagai fondasi bagi Indonesia berkompetisi dengan negara lain.
Berdasarkan data dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR per September 2022, secara kumulatif total jalan tol yang beroperasi sejak 1978-2022 yaitu sebanyak 69 ruas dengan panjang 2.550,53 km di berbagai pelosok negeri.
Diketahui, sejak 2015-2022 jalan tol beroperasi telah bertambah sepanjang 1.607 km dengan 37 ruas tol. Sementara jalan tol yang tengah dalam konstruksi sebanyak 31 tol yang mencakup Trans Jawa, Non Trans Jawa, Jabodetabek, dan Trans Sumatera.
Beralih ke infrastruktur Bandara, tercatat sebanyak 29 bandara telah dibangun di era Jokowi. Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) hingga 2024, orang nomor 1 di RI itu tengah menargetkan 19 proyek bandara sebelum tahun 2024 yang mencakup 10 bandara baru dan 9 bandara eksisting.
Adapun 19 proyek bandara itu yakni Bandara Siau, Bandara Tambelan, Bandara Nabire Baru, Bandara Baru Siboru, Bandara Mentawai, Bandara Baru Mandailing Nata, Bandara Baru Pohuwato, Bandara Baru Bolaang Mongondow, Bandara Banggar Laut.
Baca Juga
Selanjutnya, Bandara Baru Singkawang, Bandara Ende-NT, Terminal Bandara Waingapu-NTT, Terminal Bandara Timika-Papua, Terminal Bandara Karimunjawa - Jawa Tengah, Terminal Bandara Tampa Padang-Sulawesi Barat, Terminal Bandara Malinau, Terminal Bandara Tolitoli, Terminal Bandara Mulia-Papua, dan Terminal Bandara Ewer-Papua.
Faktanya, dalam catatan Bisnis.com, di samping penambahan bandara baru yang ditargetkan Jokowi, setidanya ada 3 bandara yang belum lama ini dibangun namun masih sepi penumpang. Bandara-bandara itu, di antaranya Bandara JB Soedirman, Bandara Ngloram, dan Bandara Kertajati.
Selain jalan tol dan bandara, pemerintahan Jokowi juga cukup masif dalam pembangunan bendungan. Tercatat ada 18 bendungan yang konstruksinya dimulai pada era SBY, tetapi diselesaikan pada era Jokowi. Secara total, Presiden Ke-7 ini juga diketahui membangun 12 bendungan sejak menjabat.
Jika diakumulasi, terdapat 30 bendungan yang selesai dibangun pada era Jokowi. Bahkan, ditargetkan juga ada 27 bendungan lagi hingga 2024. Sementara pada sisa akhir tahun ini, Kementerian PUPR sebagai pengelola menargetkan 9 bendungan rampung.
Di samping itu, sejak tahun 2015 Jokowi tercatat telah membangun 27 pelabuhan baru per 2021. Awal tahun ini, dia meresmikan 7 pelabuhan beserta 4 kapal motor penyebrangan di Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
Adapun, ketujuh pelabuhan penyeberangan tersebut adalah Pelabuhan Penyeberangan Ajibata di Kabupaten Toba, Pelabuhan Penyeberangan Balige di Kabupaten Danau Toba, Pelabuhan Penyeberangan Simanindo di Kabupaten Samosir, Pelabuhan Penyeberangan Tigaras di Kabupaten Simalungun.
Kemudian, Pelabuhan Penyeberangan Muara di Kabupaten Tapanuli Utara, Pelabuhan Penyeberangan Baktiraja di Kabupaten Humbang Hasundutan, dan Pelabuhan Penyeberangan Tongging di Kabupaten Karo.
Infrastuktur lain yang dibangun di era Jokowi yaitu di sektor pembangunan daerah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal). Tercatat sepanjang 316.590 km jalan desa selesai konstruksi di era Jokowi. Capaian infrastruktur desa lainnya yaitu 1.597.539 meter jembatan, 1.474.544 unit air bersih desa, 501.054 unit irigasi desa, 12.297 pasar desa, dan 42.357 posyandu.