Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Beri Peringatan, Dunia akan Hadapi ‘Badai Hebat’

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi peringatan bahwa dunia akan mengalami the perfect storm atau badai hebat pada tahun depan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate (kanan) menyampaikan paparannya dalam acara kick off Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Selasa (15/3/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/POOL
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate (kanan) menyampaikan paparannya dalam acara kick off Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Selasa (15/3/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/POOL

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kembali mengingatkan bahwa perekonomian dunia saat ini tengah mengalami the perfect storm atau 'badai hebat'.

Menurutnya, ketidakpastian perekonomian dunia saat ini sangat tinggi sehingga dikhawatirkan berdampak pada perekonomian indonesia.

Today it’s a perfect storm. Kita akan menghadapi perfect storm ini, jadi tolong kita semua hati-hati. Ketidakpastian perekonomian dunia menurut saya sangat tinggi,” katanya di acara Investor Daily Summit, Rabu (12/10/2022).

Dikarenakan tingkat volatilitas global yang sangat tinggi, Luhut mengatakan pemerintah akan menyiapkan skenario terburuk untuk mengatasi kondisi tersebut.

Dia mengatakan Indonesia harus menyiapkan skenario terburuk dan kami kemarin sepakat untuk melakukan stress test di berbagai bidang jika terjadi.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan bahwa ketidakpastian global masih terus meningkat yang disertakan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang terus turun. 

Dia mengatakan penurunan pertumbuhan ekonomi global tentunya akan berdampak pada perekonomian di dalam negeri. 

“Perang masih terus berlanjut dan pada saat yang bersamaan kebijakan moneter di tingkat internasional menimbulkan volatilitas ke kondisi ekonomi global, tak kurang negara seperti Inggris bisa kena, kita tidak boleh anggap remeh,” katanya.

Suahasil mengatakan, dari dalam negeri, perekonomian Indonesia masih cukup kuat, terutama dari sisi konsumsi dan produksi yang masih baik.

Hal ini tercermin dari konsumsi listrik yang terus meningkat dan PMI manufaktur yang masih ekspansif.

“Ekspor impor Indonesia, neraca dagang kita terus positif dan ini dasar optimis, namun hati hati, kewaspadaan tidak boleh kendor,” tuturnya.

Dia menambahkan, volatilitas global yang tinggi pun telah menimbulkan dampak rentetan bagi perekonomian domestik, terlihat dari tingkat inflasi yang pada september 2022 mencapai 55,95 persen secara tahunan.

“Kondisi dunia cukup volatile dan menciptakan volatilitas yang tinggi dan dampaknya akan masuk ke Indonesia tapi kita upayakan seminimal mungkin disrupsi ke Indonesia,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper