Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BI Paparkan Kunci untuk Mendorong Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan

Hal tersebut di antaranya dengan kekuatan kebersamaan dan menciptakan proyek ekonomi yang digital, inklusif, dan hijau.
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat memaparkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG BI), Kamis (22/8/2022)/Youtube Bank Indonesia.rn
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat memaparkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG BI), Kamis (22/8/2022)/Youtube Bank Indonesia.rn

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa terdapat sejumlah langkah strategis untuk mencapai pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Sejumlah langkah tersebut di antaranya dengan kekuatan kebersamaan dan menciptakan proyek ekonomi yang digital, inklusif, dan hijau, salah satunya melalui pesantren yang dinilai memiliki potensi ekonomi yang besar.

“Dengan memaksimalkan kekuatan kebersamaan, the power of we, the power of jama'ah, serta menciptakan dan mendesain proyek ekonomi yang digital, inklusif, dan hijau yang dapat dimulai dari pesantren sebagai salah satu potensi ekonomi umat yang besar,” katanya dalam acara The 8th International Islamic Monetary Economics and Finance Conference and Call for Papers, Rabu (5/10/2022).

Selain itu, Perry mengatakan diperlukan juga desain dan pengembangan struktur keuangan berbentuk blended finance yang merupakan kombinasi commercial dan social financeserta memanfaatkan dan mengakselerasi digitalisasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Perry juga menyampaikan bahwa prinsip dasar ekonomi syariah yang menjunjung tinggi keadilan, keseimbangan, dan kelestarian lingkungan saat ini menjadi semakin relevan dalam memitigasi ketimpangan sosial ekonomi pascapandemi Covid-19.

Menurutnya, terdapat tiga esensi utama dalam memaknai kembali konsep keseimbangan ekonomi  yang menjadi kunci dalam proses pemulihan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Pertama, penajaman indikator pengukuran kemajuan ekonomi, di mana juga mempertimbangkan indikator kelestarian lingkungan selain indikator ekonomi konvensional seperti Produk Domestik Bruto (PDB).

Kedua, inklusivitas guna menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan distribusi ekonomi ke masyarakat secara merata, dan ketiga, inovasi dan efisiensi antara lain melalui pemanfaatan digitalisasi secara luas.

Sebagai informasi, konferensi internasional dan call for papers pada tahun ini berhasil menghimpun 200 karya tulis ilmiah dari 21 negara sebagai bagian penguatan konsep pengembangan ekonomi syariah yang inklusif. 

Melalui proses seleksi yang ketat, dengan melibatkan komite ilmiah dari BI dan mitra institusi baik di dalam maupun luar negeri, terpilih 48 karya tulis terbaik yang dipresentasikan. 

Setelah melalui proses peer-review reguler, karya-karya tulis tersebut nantinya akan dipertimbangkan untuk dipublikasikan dalam Journal of Islamic Monetary Economics and Finance (JIMF). 

Adapun, JIMF merupakan publikasi ‘flagship’ BI sejak 2015 yang telah terakreditasi di tingkat nasional Sinta 1 (Science and Technology Index) pada Juli 2022 yang merupakan tingkat akreditasi nasional tertinggi, serta di tingkat internasional telah terindeks SCOPUS pada April 2022. 

Sebagai upaya mendorong penguatan ekosistem riset akademis dan kebijakan di bidang ekonomi-keuangan syariah di tanah air, BI menyatakan akan terus meningkatkan kualitas JIMF sebagai jurnal ilmiah rujukan utama di tingkat global.

Hal ini selaras dengan visi BI untuk berkontribusi secara nyata pada perekonomian, melalui peningkatan kualitas riset akademis dan kebijakan, serta pengembangan sumber daya manusia yang unggul di bidang riset ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper