Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah akan kembali menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak atau BLT BBM tahap kedua pada November mendatang. Sebagaimana diketahui BLT BBM disalurkan seiring dengan adanya kenaikan harga BBM.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata dalam Media Briefing: Update Penyaluran Bansos dan Pembiayaan di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (30/9/2022).
“Nanti di November akan disalurkan yang kedua Rp300.000 lagi,” katanya.
Per September 2022, BLT BBM telah diberikan kepada 20,65 juta KPM dengan total anggaran sebesar Rp6,2 triliun.
Sebagaimana diketahui, pemerintah memberikan bantuan sosial berupa BLT BBM dalam rangka menjaga daya beli masyarakat pasca kenaikan harga BBM jenis Pertalite, Solar dan Pertamax per 3 September lalu.
Untuk bantuan ini, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp12,39 triliun yang ditargetkan kepada 20,65 juta Keluarga Penerima Manfaat atau KPM.
BLT BBM ini nantinya akan disalurkan sebanyak dua kali, dimana tiap penyaluran KPM akan menerima bantuan sebesar Rp300.000. Adapun bantuan akan disalurkan secara tunai melalui PT Pos Indonesia.
Adapun masyarakat diimbau untuk mengecek terlebih dahulu apakah dirinya termasuk sebagai penerima manfaat BLT atau tidak. Adapun, cara cek penerima bansos BLT BBM hanya melalui link https://cekbansos.kemensos.go.id/.
Selain link tersebut, maka link lainnya dipastikan merupakan link palsu yang dibuat oleh oknum tak bertanggung jawab. Oleh karenanya, masyarakat diminta berhati-hati dan memastikan legalitas link.
Sementara itu pada Oktober 2022, pemerintah akan menyalurkan dua bantuan sosial (bansos) reguler yakni Kartu Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp18,4 triliun.
Isa melaporkan per 30 September 2022, Kartu Sembako telah disalurkan kepada 18,7 juta KPM dengan bantaun sebesar Rp33,41 triliun dari total anggaran Rp45,12 triliun. Sementara itu, PKH telah tersalur kepada 10 juta KPM dengan bantuan sebesar Rp21,33 triliun dari total anggaran Rp28,71 triliun.
“Nanti untuk Oktober sampai Desember, InsyaAllah Senin akan mulai didistribusikan untuk yang periode Oktober sampai Desember,” katanya.