Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) belum memberikan kepastian terkait dengan rencana membuka penerbangan umrah dari Bandara Kertajati yang terletak di Majalengka, Jawa Barat.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan kajian secara cermat harus dilakukan untuk melihat tingkat permintaan di bandara Kertajati pasca pandemi. Terutama karena bandara ini tengah diupayakan agar bisa kembali bergeliat dengan penerbangan pasca pandemi.
“Ini masih dibicarakan [untuk melayani umrah]. Kalau memang permintaannya banyak bagus. Tapi kami masih cek juga apakah memang banyak travel agent yang ingin lewat Kertajati,” ujarnya, Jumat (23/9/2022).
Tercatat, pada awal tahun ini, maskapai pelat merah tersebut telah lebih dulu kembali melayani penerbangan umrah bagi jemaah asal Indonesia yang berada di Jawa Timur dan sekitarnya seiring dengan pembukaan Bandara Juanda untuk perjalanan luar negeri.
Penerbangan umrah dari Surabaya ini melengkapi layanan melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta. Penerbangan umrah lewat Jakarta telah lebih dulu dibuka pada Januari 2022. Dengan dioperasikannya penerbangan umrah dari Surabaya ini, saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan sembilan penerbangan ke Tanah Suci yang dilayani melalui dua kota besar yaitu Jakarta dan Surabaya.
Sementara itu, pemerhati penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri) Gerry Soejatman menilai Bandara Kertajati memiliki peluang untuk bangkit dari tidur dan melayani kembali penerbangan komersial sejalan dengan beroperasinya tol Cisumdawu pada bulan depan.
Baca Juga
Menhub Budi Karya Sumadi menyebut tengah berkoordinasi dengan PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) dan Lion Air group agar bisa membuka layanan komersial dan umrah di Bandara Kertajati pada November 2022 ini. Maenhub menjelaskan upaya tersebut juga dilakukan untuk membuka penerbangan komersial di bandara berkode KJT.
Mulanya, kata Menhub, akan ada sebanyak empat penerbangan. Sebagai persiapan, pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah maskapai yakni Garuda Indonesia dan Lion Air.
"Untuk pertama ada 4 sebanyak penerbangan. Pada Desember nanti bertambah menjadi 8 penerbangan. Paling tidak ada 2 penerbangan untuk umrah,” ujarnya.
Setelah terdampak pandemi Covid-19, Kemenhub bersama para stakeholder penerbangan telah melakukan upaya pemulihan dengan membuka penerbangan komersial dari Bandara Kertajati ke sejumlah daerah seperti Kalimantan dan Bali. Pihaknya juga tengah menunggu tersambungnya jalan tol dari Bandung pada bulan Oktober.
“Insya Allah pada Desember Bandara Kertajati sudah mulai ramai,” imbuhnya.