Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amazon Batal Ekspansi Gudang Logistik di AS dan Spanyol, Ada Apa?

Amazon batal melakukan ekspansi gudang logistik di seluru Amerika Serikat (AS) dan Spanyol pasca perlambatan penjualan.
Ilustrasi Amazon./Antara-Reuters
Ilustrasi Amazon./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Amazon.com Inc dilaporkan akan menghentikan rencana pembangunan fasilitas gudang logistik di Amerika Serikat. Raksasa e-commerce itu juga telah membatalkan beberapa proyek di Spanyol, pasca melambatnya pertumbuhan penjualan.

Dikutip dari Bloomberg, Jumat (23/9/2022) Amazon sebelumnya merencanakan akan membuka 42 gudang di seluruh bagian AS dengan total ruang mencapai 25 juta meter persegi.

MWPVL International Inc melacak jejak real estate Amazon dan memperkirakan perusahaan telah menutup atau menghentikan rencana untuk membuka fasilitas tersebut dan menunda pembukaan di 21 lokasi dengan total lahan mencapai 28 juta meter persegi.

Juru bicara Amazon Maria Boschetti mengatakan pihaknya telah mempertimbangkan berbagai faktor untuk mengembangkan fasilitas penunjang di masa depan untuk melayani pelanggan dengan sebaik-baiknya. 

Perusahaan milik miliuner Jeff Bezos juga telah melakukan penjelajahan di beberapa lokasi. Menurutnya, penghentian ekspansi fasilitas dilakukan karena ada penyesuaian berdasarkan kebutuhan di seluruh jaringan.

"Kami mempertimbangkan berbagai faktor ketika memutuskan di mana mengembangkan situs masa depan untuk melayani pelanggan dengan baik. Kami memiliki lusinan pusat pemenuhan, pusat penyortiran, dan stasiun pengiriman yang sedang dibangun dan berkembang di seluruh dunia," katanya, dikutip dari Bloomberg, Jumat (23/9/2022).

Untuk diketahui, pada Juli 2022 lalu Amazon membukukan tingkat pertumbuhan paling lambat sepanjang 20 tahun terakhir. Meski begitu, perusahaan itu masih mampu membukukan hasil yang lebih baik dari yang diharapkan dan membuat saham melonjak 12 persen.

Di sisi lain, pada awal tahun Amazon telah mewanti-wanti dengan mengumumkan bahwa mereka akan mulai menyewakan beberapa ruang gudang karena jumlah belanja online telah melambat.

Subleasing ini memungkinkan perusahaan untuk meringankan kewajiban keuangan yang terkait dengan bangunan yang ada namun digunakan dengan optimal.

Menurut The Wall Street Journal, Amazon berencana untuk menyewakan setidaknya 10 juta kaki persegi kapasitas gudang dan sedang mencari opsi untuk mengakhiri atau menegosiasikan kembali lebih banyak sewanya. Ruang ekstra termasuk fasilitas di New York, New Jersey, California, dan Georgia.

Lebih lanjut, Amazon melakukan penutupan di negara bagian AS, Maryland sebagai inisiatif untuk mengalihkan pekerjaan ke bangunan yang lebih modern. 

"Sebagai bagian dari upaya itu, kami akan menutup stasiun pengiriman kami di Hanover dan Essex dan menawarkan kesempatan kepada semua karyawan untuk pindah ke beberapa stasiun pengiriman berbeda di sekitar," jelasnya.

Chief Executive Officer Andy Jassy menerangkan bahwa pihaknya akan melepaskan bagian dari ekspansi pasca pandemi yang membebani Amazon dengan oversupply ruang gudang dan terlalu banyak karyawan. 

Selama kuartal kedua ini, tenaga kerja Amazon menyusut sekitar 100.000 tenaga kerja menjadi 1,52 juta, kontraksi kuartal-ke-kuartal (qtq) terbesar dalam sejarah perusahaan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper