Bisnis.com, JAKATA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melakukan upaya untuk mempersiapkan Bandara Kertajati agar dapat melayani angkutan haji dan umrah pada November 2022, dan persiapan menjadi bandara internasional.
Plt. Dirjen Perhubungan Udara Nur Isnin menjelaskan langkah awal adalah membuka rute penerbangan untuk umrah yang akan dibuka November mendatang. Fasilitas Custom, Imigration, Quarantine (CIQ) yang saat ini sudah standby on call untuk bertugas.
"Tidak hanya fasilitas CIQ yang sudah standby on call, fasilitas penunjang lainnya seperti penginapan atau hotel di dekat bandara, Rumah Sakit, Asrama Haji dan fasilitas yang mendukung kelancaran operasional penerbangan di Bandara Kertajati sangat penting," ujarnya, Kamis (22/9/2022).
Untuk itu kolaborasi dan kerja sama yang baik dengan kementerian/lembaga terkait, dukungan pemerintah daerah dan stakeholder penerbangan sangat diperlukan.
Tentunya upaya ini harus didukung oleh fasilitas-fasilitas pendukung penting lainnya seperti jalan arteri dan akses jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang menghubungkan bandara dengan wilayah di sekitarnya. Akses tol ini direncanakan selesai pada Oktober nanti.
Dengan terbitnya Surat Edaran Satgas Covid-19 No. 25/2022, Instruksi Mendagri No.42/2023 serta Surat Edaran Menhub No. 88/2022, menjadikan Bandara Kertajati sebagai pintu masuk (entry point) perjalanan internasional, berpeluang memulihkan trafik penerbangan yang sempat lesu akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga
Potensi jemaah umrah berasal dari Bandung Raya, Ciayumajakuning, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, berdasarkan data Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama pada Tahun 1444 H/2022, terdapat 8.657 jemaah umrah yang belum berangkat.