Bisnis.com, JAKARTA – PT United Tractors Tbk. (UNTR) masih menanti rampungnya proses tender BUMN Karya di proyek IKN yang diyakini bakal memberi efek positif bagi industri alat berat.
Sekretaris Korporasi UNTR Sara Loebis menyebut perusahaan berkode emiten UNTR tersebut terus memantau perkembangan tender proyek IKN yang juga dinanti oleh 2 BUMN Karya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dan PT Hutama Karya (Persero).
"Proyek IKN tentunya positif bagi market alat berat. Keterlibatan UNTR sendiri di proyek terkait IKN mungkin baru dapat dilihat setelah tender perusahaan Karya selesai. Kami akan pantau perkembangannya," kata Sara kepada Bisnis, Rabu (21/9/2022).
Sejalan dengan situasi itu, UNTR pun optimistis mampu melanjutkan tren positif penjualan alat berat yang didongkrak oleh kembali digiatkannya pembangunan infrastruktur yang sempat tertunda akibat terdampak pandemi Covid-19.
Sepanjang Januari - Juli 2022, penjualan alat berat United Tractors tercatat laris manis dengan mengalami pertumbuhan signifikan selama periode Januari - Juli 2022. Sebagian pertumbuhan dikontribusi oleh pembelian alat berat dari sektor konstruksi.
"Potensi meningkat nampaknya tetap ada mengingat kegiatan pembangunan infrastruktur kembali digiatkan setelah tertunda pandemi yang lalu. Namun, kami belum punya info proyeksinya berapa persen," kata Sara.
Mengutip data operasional United Tractors yang diperoleh Bisnis pada Senin (19/9/2022), UNTR mencatatkan pertumbuhan lebih dari 34 persen untuk penjualan selama periode Januari - Juli 2022 untuk sektor konstruksi.
Pada periode tersebut, emiten alat berat berkode saham UNTR itu mencatatkan penjualan sebanyak 667 unit, naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dengan penjualan sebanyak 438 unit.
"Memang, pengaruh signifikan pertumbuhan dari sektor tambang. Namun, pertumbuhan yang tak kalah signifikan juga terjadi di sektor konstruksi," ujar Sara.
Sepanjang Januari-Juli 2022, porsi alat berat yang dijual untuk sektor konstruksi sekitar 19 persen dari total penjualan. Artinya, perusahaan menjual 667 unit dari sebanyak 3.399 unit alat berat yang terjual pada periode tersebut.