Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Zulkifli Hasan Minta Nike Bangun Pabrik di Sumatra, Ini Jawabannya

Menteri Perdagangan (Mendag) meminta untuk Nike Indonesia membangun pabrik yang tidak hanya terfokus di Pulau Jawa, tetapi juga Sumatra.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melambaikan tangan seusai mengikuti serah terima jabatan menteri perdagangan di  Gedung Kemendag, Jakarta, Rabu (15/6/2022). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melambaikan tangan seusai mengikuti serah terima jabatan menteri perdagangan di Gedung Kemendag, Jakarta, Rabu (15/6/2022). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melihat adanya potensi pembangunan industri manufaktur padat karya untuk produk sepatu, salah satunya Nike, di Pulau Sumatra.

Pada acara Pelepasan Ekspor Sepatu Nike ke Belanda oleh PT Pratama Abadi Industri di Tangerang Selatan hari ini, Selasa (13/9/2022), Zulhas meminta untuk Nike Indonesia membangun pabrik yang tidak hanya terfokus di Pulau Jawa, namun juga Sumatra.

“Kenapa pabrik di Jawa semua? Sumatra belum ada? Lampung sampai Medan itu penduduknya kecil, Lampung 10 juta Sumatra keseluruhan kira-kira 30 juta. Saya kira perlu juga pikirkan di Sumatra ada satu pabrik,” ujarnya dalam sambutan tersebut, Selasa (13/9/2022).

Sebagai informasi, PT Pratama Abadi Industri merupakan pabrik rekanan Nike di Indonesia yang membuat produk sepatu olahraga dengan orientasi ekspor. Pabrik tersebut terpusat di Jawa, yaitu di Tangerang Selatan, Brebes, Garut, dan Sukabumi.

Untuk itu, Zulhas melihat potensi di wilayah Sumatra dari jumlah angkatan kerja yang masih banyak menganggur serta besaran upah, seperti di Lampung, yang lebih rendah dari beberapa wilayah di Jawa.

Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, upah minimum wilayah Lampung berkisar mulai dari Rp2,4 juta hingga Rp2,7 juta per bulan, sementara upah minimum wilayah Tangerang Selatan sebesar Rp4,2 juta per bulan. Selain itu upah minimum di Garut sebesar Rp1,9 juta per bulan, Sukabumi Rp3,1 juta per bulan, dan Brebes 1,8 juta per bulan.

“Di Sumatra murah upah tenaga kerjanya, UMR-nya lebih rendah dari Jawa. Paling dekat Lampung pak, kalau bisa buka di Lampung pak, karena itu kampung saya. Kalau perlu mitra, saya carikan mitranya, kalo nggak silakan,” ungkapnya diiringi riuh tawa.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Nike Indonesia Joseph Warren mengungkapkan pihaknya sudah berencana untuk membuka pabrik di Pulau Sumatra namun terkendala masalah pelabuhan.

“Itu sudah dipertimbangkan, namun masih banyak yang harus dipikirkan, pertanyaannya adalah, berapa total kapasitas yang tersedia? Tenaga kerja? Upah? masih terdapat beberapa tantangan untuk mengatasi suatu kawasan infrastruktur, khususnya fasilitas pelabuhan,” paparnya kepada awak media.

Meski demikian, Nike terus meningkatkan kapasitas produksi di tengah tantangan global. Joseph mengungkapkan pada 2021 saja Nike buatan Indonesia berhasil meningkatkan total produksi sebesar 60 juta pasang dan ekspor lebih dari 250 juta pasang, menjadi terbanyak dalam 34 tahun.

Pada hari ini juga Zulhas dengan Nike Indonesia bersama PT Pratama Abadi Industri melepas ekspor sepatu Nike sebanyak 6.700 pasang senilai US$211.518 ke Belanda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper