Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keyakinan Konsumen Berpotensi Turun di September 2022, Ekonomi Kuartal III Terdampak?

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Agustus 2022 yang meningkat menjadi 124,7 mencerminkan pemulihan ekonomi berada pada tren yang menguat.
Pedagang melayani pembeli di Pasar Karbela, Jakarta, Senin (9/5/2022). /ANTARA FOTO-Dhemas Reviyanto
Pedagang melayani pembeli di Pasar Karbela, Jakarta, Senin (9/5/2022). /ANTARA FOTO-Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Agustus 2022 yang meningkat menjadi 124,7 mencerminkan pemulihan ekonomi berada pada tren yang menguat.

Penguatan optimisme konsumen pada Agustus 2022 didorong oleh peningkatan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap ekonomi ke depan. 

Hal ini tercermin dari Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Agustus 2022 yang masing-masing tercatat sebesar 111, 7 dan 137,7, lebih tinggi dari 110,9 dan 135,5 pada bulan sebelumnya.

Kenaikan IKE pun didorong oleh meningkatnya seluruh komponen pembentuknya, tertinggi pada Indeks Penghasilan Saat Ini yang meningkat sebesar 1,6 poin menjadi 119,8 pada Agustus 2022.

Lebih lanjut, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan ditopang oleh ekspektasi terhadap kegiatan usaha dan ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan kerja yang masing-masing tercatat sebesar 138,8 dan 136,2 pada Agustus 2022.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky menyampaikan, optimisme konsumen yang meningkat  pada agustus 2022 memang menunjukkan berlanjutnya momentum pemulihan ekonomi dan daya beli masyarakat.

“Ini belum merefleksikan kenaikan harga BBM yang baru akan tercermin di IKK September nanti,” katanya kepada Bisnis, Kamis (8/9/2022).

Dia memperkirakan, IKK pada September 2022 akan melambat, namun masih berada pada zona optimis.

Menurutnya, perlambatan IKK mendatang tidak akan berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi kuartal III/2022.

Dia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi di kuartal III/2022 dan kuartal IV/2022 masih akan berada di atas 5 persen dikarenakan kondisi permintaan agregat yang masih cukup kuat. 

“Apalagi di kuartal III/2022 ini masih ada dampak dari low-base effect karena pertumbuhan ekonomi kita di kuartal III/2021 relatif rendah,’ jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper