Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan mencatat adanya penghematan belanja hingga Rp1,36 triliun yang didorong oleh transformasi dan penerapan pola kerja baru di tengah pandemi Covid-19.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan new ways of working (NWOW) diimplementasikan sebagai salah satu reformasi yang dilakukan di badan Kemenkeu. Melalui NWOW, pegawai Kemenkeu dapat bekerja lebih fleksibel dengan tetap menjaga kinerja dan pelaksanaan tugas.
Beberapa kebijakan dari implementasi NWOW tersebut diantaranya hybrid working, activity-based workplace, co-working space, dan satellite office.
Kemenkeu mencatat penurunan belanja birokrasi menciptakan tahun ini mencatatkan efisiensi sebesar Rp618,81 miliar jika dibandingkan dengan belanja birokrasi sebelum pandemi Covid-19.
“Berbagai pola kerja baru ini telah mendorong spending better di Kemenkeu, contohnya kita telah mencapai efisiensi Rp618,81 miliar karena kita menurunkan belanja birokrasi,” katanya dalam rapat kerja bersama dengan Komisi XI dpr RI, Senin (5/9/2022).
Di samping itu, Kemenkeu jg mencatatkan adanya penurunan anggaran dari konsumsi rapat dan atk/percetakan bahan rapat, sebagai dampak dari shifting kegiatan fisik ke daring sebesar Rp161,70 miliar.
Efisiensi belanja juga didapat dari implementasi aplikasi naskah dinas elektronik sebesar Rp132,72 miliar dan penerapan kebijakan konsolidasi pengadaan laptop di LKPP sebesar Rp140,83 miliar.
“Sekarang lebih tersentralisasi dan memberikan dalam bentuk strategic purchase. Nilai Rp140 miliar, kami bisa kurangi belanja yang sekarang menjadi sangat penting, yaitu konsumsi laptop,” jelasnya.
Sri Mulyani menambahkan, percepatan implementasi ruang kerja masa depan yang berupa activity based workplace (ABW), satellite office, flexible working space, dan flexible working arrangement, memberikan efisiensi anggaran sebesar Rp14,35 miliar.
Lebih lanjut, Kemenkeu mencatat adanya efisiensi anggaran sebesar Rp9,46 miliar dari implementasi shared service sentralisasi gaji atau pembayaran belanja pegawai terpusat.
“Jadi karena kita sekarang menggunakan satu share service, ini pasti akan mengubah secara radikal juga nanti dr sisi rekrutmen pegawai kita. Kita juga menggunakan tools yang kolaboratif, yaitu aplikasi untuk kerja secara kolaboratif,” jelas sri Mulyani.