Bisnis.com, JAKARTA – Pada semester pertama tahun 2022, PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID) berhasil membukukan pendapatan jasa perhotelan senilai Rp44,04 miliar.
Direktur Utama PT Saraswanti Indoland Development Tbk Bogat Agus Riyono mengatakan perolehan pendapatan jasa perhotelan ini melonjak 138 persen sepanjang semester pertama 2022 dibandingkan dengan periode yang sama 2021 yang mencapai Rp18,49 miliar.
“Pendapatan dari lini jasa perhotelan melonjak 138% dari Rp18,49 miliar menjadi Rp44,04 miliar pada semester pertama tahun 2022,” ujar dalam keterangan tertulis, Rabu (30/8/2022).
Lini jasa perhotelan merupakan pendapatan berulang (recurring income) emiten berkode saham SWID itu.
Sumber recurring income tersebut berasal dari bisnis perhotelan The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, Yogyakarta dan Innside by Melia Yogyakarta.
Menurutnya, melesatnya bisnis perhotelan dapat dilihat dari tingkat hunian atau okupansi kamar yang dalam dua bulan terakhir mencapai rerata hampir 80 persen.
Baca Juga
Lalu, permintaan food and beverage dari aktivitas MICE dan pesta-pesta pernikahan juga melonjak sehingga mengerek pendapatan perseroan.
“Kegiatan MICE dari lembaga pemerintahan, BUMN, perusahaan swasta, dan perguruan tinggi sudah meningkat pesat. Pada akhir pekan selalu ada pesta pernikahan yang jumlah tamunya terus bertambah,” ucapnya.
Sepanjang enam bulan pertama 2022, selain bisnis perhotelan, sumber pendapatan SWID juga berasal dari penjualan Apartemen Yudhistira dan Arjuna-Bima, Yogyakarta.
“Kontribusi lini usaha jasa perhotelan sekitar 76 persen terhadap total pendapatan semester pertama 2022,” kata Bogat.
Melonjaknya pendapatan recurring income ini mendorong pendapatan SWID tumbuh 14 persen pada semester pertama 2022 dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Adapun perolehan pendapatan SWID per Juni 2021 mencapai sebesar Rp50,71 miliar lalu kini naik menjadi Rp58,06 miliar.
Sementara itu, dari sisi laba bersih, SWID mencatat pertumbuhan 12 persen yakni dari Rp7,11 miliar menjadi Rp7,95 miliar..