Bisnis.com, JAKARTA – ID Food, Holding Pangan BUMN, mengajak para pemuda generasi millenial untuk berkontribusi dalam mengatasi krisis pangan dengan berperan sebagai pelaku usaha pertanian.
Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan menyampaikan dalam menghadapi krisis pangan seperti saat ini butuh dukungan dari semua pemangku kepentingan, tak terkecuali peran pemuda.
“Kami berharap anak - anak muda milenial dapat bergabung menjadi pelaku usaha Pertanian supaya dapat menyokong industri pertanian Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (28/8/2022).
Sebagai holding pangan, ID Food memiliki beberapa program untuk membangun ekosistem pangan nasional. Salah satunya Warung Pangan yang menyediakan produk ke warung-warung dan juga sebagai marketplace sesama penjual untuk transaksi jual dan beli. Saat ini sudah ada sekitar 5.000 mitra terutama warung, dengan target hingga 30.000 mitra.
Untuk itu, ID Food membutuhkan peran para anak muda dalam melakukan inovasi terutama melalui teknologi yang berkembang pesat saat ini.
Sementara program lainnya pada sektor peternakan, saat ini sudah bisa memproduksi DOC (day old chicken) ayam dengan kontribusi 10-15 persen, dan menciptakan ekosistem untuk peternak.
Di sektor pertanian, kontribusi ID Food terdapat program makmur sinergi seluruh BUMN di bidang pertanian dan lintas sektor seperti Perbankan dan Asuransi untuk membantu petani, saat ini sudah melakukan tanam sekitar 180.000 hektare untuk pangan pokok jagung, padi dan tebu targetnya adalah 2 juta hektare dalam waktu 3 hingga 4 tahun kedepan.
Meski secara umum banyak komoditas pangan yang tergolong dalam kondisi aman, masih ada beberapa pangang yang membutuhkan sokongan impor, seperti kedelai, bawang putih, daging, dan gula.
Sedangkan beras, jagung, telur ayam, dan minyak goreng tingkat cadangan pangannya tergolong cukup, sehingga beberapa komoditas perlu menjadi perhatian pemerintah untuk meningkatkan kemampuan produksi secara mandiri. Di posisi ini, peran anak muda dalam meningkatkan produksi dibutuhkan.
Sementara itu, Sekretaris Korporasi ID Food Yossi Istanto menambahkan bahwa dampak perubahan bonus geografi dalam menghadapi tantangan industri pangan bergantung bagaimana Indonesia menyiapkan anak muda di masa mendatang.
Khususnya dari sisi teknologi
“Semua sektor seperti salah satunya pertanian perlu sentuhan teknologi, oleh karenanya keterlibatan milenial dan pemanfaatan teknologi diperlukan untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia,” katanya.