Bisnis.com, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersiap untuk menaikkan tarif penyeberangan apabila harga bahan bakar minyak (BBM) diputuskan naik.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan perseroan tengah membahas penyesuaian tarif bersama dengan asosiasi pengusaha angkutan penyeberangan.
Kenaikan bahan bakar, lanjutnya, turut memicu kenaikan harga suku cadang (spare part) sehingga beprotensi ikut mengerek tarif penyeberangan.
"Namun, kami tetap menunggu dan terus berkoordinasi dengan stakeholder dan regulator. Intinya, bagaimana tetap menjaga iklim industri tetap stabil dan memastikan pelayanan dan operasional penyeberangan tetap berjalan kondusif," ujar Shelvy, Senin (29/8/2022).
Selain itu, besarnya porsi biaya bahan bakar terhadap komposisi biaya operasi secara keseluruhan membuat kenaikan harga BBM berdampak pada tarif layanan penyeberangan dengan kapal feri.
Dia menuturkan tentunya kenaikan harga BBM akan berdampak pada layanan penyeberangan, termasuk yang dikelola ASDP.
"Komponen BBM berkontribusi sekitar 40-50 persen terhadap biaya operasional," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa angkutan darat dan laut akan terdampak oleh kenaikan harga BBM.
Sinyal kenaikan harga bahan bakar subsidi semakin kuat setelah pemerintah mengungkap akan mengalihkan subsidi untuk bantalan sosial masyarakat.
Kendati demikian, belum ada pengumuman resmi dari pemerintah terkait dengan kenaikan harga maupun pembatasan BBM subsidi.
"[Angkutan] laut dan darat tentu terdampak ya. Kita lagi akan melakukan mitigasi kepada laut dan darat," ujar Budi Karya saat ditemui di Istana Negara hari ini, Senin (29/8/2022).