Bisnis.com, JAKARTA – SiCepat Ekspres belum berencana menaikkan ongkos kirim pengiriman paket meski ada wacana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Chief Executive Officer (CEO) SiCepat Ekspres The Kim Hai menegaskan keputusan untuk tidak menaikkan tarif didukung dengan inovasi yang telah dilakukan melalui efisiensi operasi. Caranya melalui pengalihan kendaraan operasional motor bensin menjadi motor listrik secara bertahap.
“Tidak menaikkan tarif pengiriman karena kami melakukan langkah efisiensi operasional melalui pengalihan kendaraan operasional motor bensin menjadi motor listrik secara bertahap,” ujarnya, Kamis (25/8/2022).
Pemanfaatan kendaraan listrik ini, imbuhnya, juga merupakan langkah diversifikasi sumber energi oleh SiCepat Ekspres agar perusahaan tidak hanya bergantung pada sumber energi fosil dalam menjalankan kegiatan operasi. Dari sisi biaya operasi, pemanfaatan kendaraan elektronik ini telah membuat SiCepat mengalami penghematan bahan bakar hingga lebih dari Rp9 miliar.
Dari data tersebut, diproyeksikan hingga akhir tahun 2022, operasional SiCepat dapat menghemat BBM dan biaya maintenance motor lebih dari Rp71 miliar. Dengan begitu, perusahaan dapat meminimalisir potensi dampak operasional dari wacana kenaikan harga BBM.
Saat ini, untuk memudahkan pengiriman paket menggunakan kendaraan listrik, SiCepat juga telah bekerja sama dengan Volta untuk menyediakan infrastruktur Sistem Ganti Baterai (SGB) di 181 titik yang tersebar di Jabodetabek, Semarang, dan Bali. Inisiatif ini sekaligus merupakan upaya pembangunan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi.
Dalam satu kali pengisian baterai, motor listrik Volta mampu menempuh jarak hingga 60 km. Lalu untuk mengisi ulang daya baterai, SiGesit hanya perlu menukarkan baterai yang sudah habis dengan baterai baru di mesin SGB. Terlebih, SiCepat menyediakan mesin SGB yang juga berlokasi di gerai. Dengan demikian kurir dapat dengan mudah mengakses SGB untuk penukaran baterai.
Direktur PT Volta Indonesia Semesta Willty Awan mengatakan bahwa proyeksi kendaraan listrik terhadap bisnis logistik dapat menjadi solusi di tengah wacana kenaikan harga BBM bersubsidi. Motor listrik Volta 401 dapat mengangkut beban hingga 200 kg dan minim biaya maintenance, terutama baterai, karena menggunakan Sistem Ganti Baterai.
Sebelumnya, Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) telah mengimbau kepada para anggotanya untuk menaikkan harga operasional hingga 10 persen sebagai salah satu antisipasi atas isu kenaikan harga BBM.
Isu kenaikan harga BBM di Indonesia tengah menjadi sorotan publik. Situasi global yang dinilai semakin ekstrem sebagai dampak dari perang Rusia dan Ukraina yang belum juga usai menyebabkan harga berbagai komoditas melambung tinggi, salah satunya harga minyak.
Dalam agenda pembukaan Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 Indonesia di Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7/2022), Menteri Keuangan RI Sri Mulyani menyebutkan bahwa harga minyak dunia telah naik hingga 350 persen dari 2020 sampai 2022.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan bahwa dirinya telah memerintahkan jajarannya untuk menghitung secara detail sebelum mengambil keputusan menaikkan harga Pertalite.
“Semuanya saya suruh hitung betul, hitung betul sebelum diputuskan,” kata Jokowi dalam keterangannya usai meninjau progres renovasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII), di Jakarta, Selasa (23/08/2022).
Menurutnya, kenaikan harga Pertalite akan memberikan pengaruh besar terhadap hajat hidup orang banyak. Oleh karena itu, ia meminta jajarannya untuk berhati-hati terhadap dampak yang akan timbul dari kenaikan harga Pertalite.