Bisnis.com, JAKARTA – Proyek MRT Jakarta Jalur Utara-Selatan (North-South Line) mengalami pembengkakan biaya sekitar Rp3,5 triliun, yakni dari Rp22,5 triliun menjadi Rp26 triliun.
"Tadi dilaporkan ada kenaikan project cost dari Rp22,5 triliun menjadi Rp26 triliun," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada konferensi pers, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (24/8/2022).
Airlangga menyebut penyebab biaya proyek bengkak akibat kompleksitas konstruksi dan kondisi lahan yang tidak stabil. Untuk diketahui, pembangunan jalur MRT Utara-Selatan melewati bangunan peninggalan budaya seperti Kota Tua sehingga diperlukan kehatian-hatian ekstra.
"Ini masuk di dalam Kota Tua sehingga perlu lebih berhati-hati secara struktur," tuturnya.
Untuk diketahui, proyek MRT Jakarta Utara-Selatan mencakup Proyek MRT Jakarta Fase I (Lebak Bulus-Bundaran HI), dan Fase 2 yang dibagi menjadi Fase 2A (Bundaran HI-Kota) dan Fase 2B (Kota-Ancol Barat).
Seperti diketahui, MRT Fase 1 sepanjang kurang lebih 16 kilometer (km) itu sudah beroperasi sejak 2019 silam dan terbagi menjadi jalur terowongan dan elevated.
Sementara itu, proyek MRT Fase 2A dan 2B secara keseluruhan berada di bawah tanah.
Selain itu, Airlangga mengungkap adanya permasalahan lahan di titik akhir Jalur MRT Utara--Selatan di Ancol Barat. Presiden Joko Widodo, lanjutnya, meminta agar ada alternatif titik akhir lain di wilayah Ancol maupun Marina.
"Tentu ini berharap perolehan lahan baik dari Menteri ATR/BPN maupun Gubernur DKI Jakarta," tutupnya.
Adapun, pembangunan proyek MRT Fase 2A telah dimulai yakni pada tiga paket proyeknya yaitu CP201 (Bundaran HI-Harmoni), CP202 (Harmoni-Mangga Besar), dan CP203 (Mangga Besar-Kota).
Sebelumnya, paket CP202 Harmoni-Mangga Besar sempat tertahan akibat kesulitan tender atau menemukan kontraktor. Alasan kesulitan itu akibat kompleksitas area konstruksi yang meliputi sejumlah bangunan tua dan peninggalan sejarah.
Sampai akhirnya pada Juli 2022, paket proyek CP202 resmi digarap kontraktor Shimizu-Adhi Karya Joint Venture (JV), kontraktor yang juga mengerjakan paket CP201.
Pembangunan CP202 akan meliputi di antaranya tiga stasiun MRT yakni Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar, dan Stasiun Mangga Besar.
Untuk pembangunan MRT Jakarta Fase 2A segmen 1 (Bundaran HI-Harmoni) ditargetkan rampung pada Maret 2025, sedangkan segmen 2 (Harmoni-Kota) rampung Agustus 2027.