Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Beri Sinyal Kenaikan Harga BBM, Begini Skenario Pemerintah

Menko Luhut melempar sinyal kenaikan harga BBM, sekaligus skenario yang disiapkan pemerintah.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. - ANTARA
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. - ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberi sinyal terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Pemerintah disebut-sebut tengah menghitung skenario penyesuaian subsidi dan kompensasi energi BBM di tengah semakin kuatnya sinyal kenaikan harga.

Luhut mengatakan perlu ada penyesuaian kebijakan harga BBM yang saat ini ditopang oleh subsidi dari APBN sebesar Rp502 triliun. Sejalan dengan harga minyak dunia yang tinggi, terdapat gap antara harga keekonomian dan harga jual Pertalite serta Solar.

Oleh sebab itu, Luhut menyebut pemerintah tengah menyusun skema penyesuaian harga untuk mengurangi beban subsidi dan kompensasi energi tersebut.

"Untuk diketahui, harga BBM di Indonesia relatif lebih murah dibanding mayoritas negara di dunia. Langkah yang disimulasikan termasuk skenario pembatasan volume," tuturnya melalui keterangan resmi, Minggu (21/8/2022).

Di sisi lain, lanjut Luhut, pemerintah akan terus mendorong penggunaan aplikasi MyPertamina guna mendapatkan dara akurat sebelum pembatasan diterapkan.

Luhut menegaskan pemerintah akan memperhitungkan rencana kenaikan harga BBM dengan sangat berhati-hati. Perubahan kebijakan subsidi dan kompensasi energi nantinya perlu mempertimbangkan beberapa faktor seperti tingkat inflasi, kondisi fiskal, dan juga pemulihan ekonomi.

Anggaran subsidi dan kompensasi energi disebut akan dialihkan ke sektor lain yang dinilai lebih membutuhkan.

"Anggaran subsidi dan kompensasi energi nantinya dapat dialihkan untuk sektor lain yang lebih membutuhkan dan masyarakat yang kurang mampu mendapat program kompensasi," lanjut Luhut.

Beberapa upaya lain untuk mengurangi subsidi dan kompensasi energi juga ditempuh di antaranya dengan percepatan penggunaan bahan bakar biodiesel B40 dan adopsi kendaraan listrik.

"Yang perlu diingat, keputusan akhir tetap di tangan Presiden. Namun langkah awal yang perlu dilakukan adalah memastikan pasokan Pertamina untuk Pertalite dan Solar tetap lancar distribusinya," pungkasnya.

Sebelumnya, Luhut sempat memberi sinyal bahwa Presiden Joko Widodo akan mengumumkan kenaikan harga BBM pada pekan depan. Dia mengatakan bahwa Presiden telah mengindikasikan pemerintah tidak bisa mempertahankan harga solar dan pertalite di harga saat ini.

"Itu modelling ekonominya saya kira sudah dibuat, nanti mungkin minggu depan Presiden akan mengumumkan mengenai apa, bagaimana, mengenai kenaikan harga [BBM] ini," ujar Luhut seperti dilansir Antara, Jumat (19/8/2022).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper