Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Pamer Produsen Mobil Listrik dari Asia hingga Amerika Investasi di RI

Presiden Jokowi mengeklaim Indonesia telah menjadi produsen kunci dalam rantai pasok baterai litium global.
Presiden Joko Widodo didampingi Iriana Joko Widodo tiba di Komplek Parlemen untuk mengikuti sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo didampingi Iriana Joko Widodo tiba di Komplek Parlemen untuk mengikuti sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sejumlah negara produsen mobil listrik tercatat berinvestasi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam dalam Pidato Presiden dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia di Ruang Sidang Paripurna MPR/DPR di Jakarta, Selasa (16/8/2022).

“Sekarang ini, Indonesia telah menjadi produsen kunci dalam rantai pasok baterai litium global. Produsen mobil listrik dari Asia, Eropa, dan Amerika ikut berinvestasi di Indonesia,” ungkap Jokowi.

Dalam sidang tahunan tersebut, Presiden Jokowi juga menyebutkan hilirisasi nikel telah meningkatkan ekspor besi baja sebanyak 18 kali lipat. Dari sisi hilirisasi nikel, pada tahun 2014, Jokowi menyampaikan hanya sekitar Rp16 triliun dan terus meningkat menjadi Rp306 triliun di tahun 2021.

“Di akhir tahun 2022 ini, kita harapkan bisa mencapai Rp440 triliun. Itu hanya dari nikel,” tuturnya.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan selain penerimaan pajak, devisa negara juga naik sehingga kurs rupiah lebih stabil.

Untuk itu, Jokowi mengatakan Indonesia mempunyai kesempatan besar untuk membangun Indonesia yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Setelah nikel, Jokowi menyatakan pemerintah juga akan mendorong hilirisasi bauksit, hilirisasi tembaga, dan timah.

“Kita harus membangun ekosistem industri di dalam negeri yang terintegrasi, yang akan mendukung pengembangan ekosistem ekonomi hijau dunia,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper