Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan e-Commerce asal China, Alibaba Group Holding Ltd. bersama pengembang real estate Singapura, Perennial Holdings bekerja sama untuk membangun gedung pencakar langit mixed use setinggi 63 lantai di Shenton Way.
Juru Bicara Urban Redevelopment Authority (URA) yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada CNA bahwa ketinggian bangunan yang disetujui otoritas yaitu 305 meter di 8 Shenton Way, Central Business District di Singapura.
"Ketinggian bangunan yang diizinkan tunduk pada persyaratan teknis serta evaluasi berdasarkan konteks lokasi masing-masing. Pengembangan harus dibangun sesuai dengan rencana dan pedoman yang disetujui," katanya, dikutip dari CNA, Senin (8/8/2022).
Dalam data laporan URA, gedung tinggi baru ini akan menyaingi Menara Guoco yang memiliki tinggi 284 meter, sebagai gedung tertinggi di Singapura.
Adapun, lokasi pembangunan gedung tersebut saat ini masih ditempati oleh gedung 50 lantai yang dikenal sebagai AXA Tower. Sebelumnya, gedung ini merupakan kantor pusat perusahaan investasi negara, Temasek Holdings.
Alibaba akan bergabung dalam jajaran pengembang gedung tertinggi di Singapura yang diproyeksi selesai pada 2028. Untuk diketahui, URA telah memberi perizinan pembangunan pada 7 Juli lalu.
Dalam laporannya juga disebutkan rencana bangunan yang disetujui untuk komponen ritel, restoran, kantor, hotel, hingga perumahan yang akan menempati lahan 148.450 meter persegi.
URA juga menyetujui 59 persen atau 87.967 meter persegi dari lahan tersebut akan digunakan untuk komersial. Di sisi lain, 49.421 meter lainnya untuk 215 apartemen hunian dengan rooftop.
Lebih lanjut, 6.775 meter akan digunakan untuk hotel yang terdiri dari 11 suite dengan balkon, ruang rekreasi indoor, dan atap.
Sebagai informasi, The New Skyscraper besutan Alibaba ini akan masuk dalam jajaran gedung tertinggi di dunia ke-6 setelah Petronas Twin Towers di Malaysia. Dengan demikian, nantinya Singapura akan memiliki 3 gedung pencakar langit tertinggi di dunia.