Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alibaba Terancam Didepak dari Bursa AS

Pengawas utama Wall Street ini memang tengah menindak perusahaan yang listing di New York dengan perusahaan induk yang berbasis di China dan Hong Kong.

Bisnis.com, JAKARTA - Alibaba Group Holding Ltd. terancam didepak dari bursa saham AS karena tidak diberi akses audit keuangan perusahaan.

Dilansir Bloomberg pada Sabtu (30/7/2022), Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada Jumat menambahkan perusahaan raksasa China yang didirikan oleh Jack Ma ke daftar delisting.

Hal itu karena penolakan Beijing untuk mengizinkan pejabat Amerika meninjau pekerjaan auditor mereka. Langkah SEC menambah kekhawatiran investor, mulai dari kekhawatiran terhadap risiko pendapatan, dampak Jack Ma yang dilaporkan menyerahkan kendali unit fintech-nya Ant Group Co. dan risiko kasus Covid yang terus meningkat di China.

"Sentimen kembali memburuk di seputar China,” kata Adam Crisafulli, pendiri Vital Knowledge.

Pengawas utama Wall Street ini memang tengah menindak perusahaan yang listing di New York dengan perusahaan induk yang berbasis di China dan Hong Kong.

Ketika negara lain mengizinkan inspeksi audit AS hingga mengizinkan regulator Amerika untuk mewawancarai akuntan lokal dan meneliti dokumentasi yang mendasari pekerjaan mereka, China dan Hong Kong telah menolak. Mereka beralasan hal itu dapat mengancam kerahasiaan data nasional.

Dengan waktu yang terus berjalan, beberapa perusahaan China termasuk Alibaba dan Kingsoft Cloud Holdings Ltd. mengatakan minggu ini bahwa mereka sedang mengincar listing di bursa utama Hong Kong.

Hal itu mengikuti langkah yang telah dilakukan sebelumnya oleh Bilibili Inc. dan Zai Lab Ltd. Peralihan tersebut dapat membantu perusahaan untuk menangkap lebih banyak investor China sambil menyediakan template untuk perusahaan China yang terdaftar di AS lainnya yang menghadapi delisting jika Washington dan Beijing gagal menyelesaikan sengketa audit.

Listing utama atau primary listing adalah langkah awal untuk bergabung dengan program Stock Connect, yang memungkinkan jutaan investor China untuk langsung membeli saham di Hong Kong.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengawas Akuntansi Perusahaan Terbuka (PCAOB) Erica Williams mengatakan bahwa pihaknya sedang mengupayakan kesepakatan dengan otoritas China. Dia menegaskan bahwa akses ke pasar modal AS adalah keistimewaan, bukan hak.

“PCAOB akan mengikuti undang-undang AS, dan undang-undang itu jelas bahwa kita harus memiliki akses penuh kepada laporan audit dari perusahaan mana pun yang kita pilih untuk diperiksa atau diselidiki – tidak ada celah dan tidak ada pengecualian," ujar Williams dalam acara virtual yang diselenggarakan oleh Council of Institutional Investors, seperti dilaporkan oleh Bloomberg.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper