Bisnis.com, JAKARTA – Apple Inc. menawarkan obligasi high-grade hingga US$5,5 miliar setara Rp 81,61 triliun yang terdiri dari empat bagian.
Mengutip Bloomberg, Selasa (2/8/2022), seri dengan tenor terpanjang dari obligasi yang ditawarkan Apple adalah 40 tahun yang memberikan imbal hasil 118 basis poin di atas obligasi pemerintah AS. Imbal hasil tersebut lebih rendah dari penawaran harga awal di kisaran 150 basis poin.
Menurut sumber Bloomberg yang mengetahui informasi tersebut, pesanan atau order book dari investor untuk obligasi anyar Apple menembus lebih dari US$23 miliar. Hasil dari penjualan obligasi dialokasikan untuk tujuan umum perusahaan, termasuk pembiayaan pembelian kembali saham dan dividen.
Penjualan itu terjadi setelah pasar primer untuk obligasi kelas investasi AS kembali hidup pada paruh kedua Juli di tengah reli pasar kredit. Banyak bank besar membawa penjualan utang besar setelah melaporkan pendapatan, membantu pasokan mengalahkan ekspektasi untuk bulan tersebut.
Momentum tersebut diperkirakan akan berlanjut hingga minggu ini dengan pasar utang Wall Street mengharapkan sekitar US$30 miliar dari pasokan obligasi bermutu tinggi baru.
Apple, salah satu dari delapan perusahaan yang menjual obligasi kelas tinggi baru pada Senin, tampaknya mengambil keuntungan dari stabilitas baru-baru ini dan biaya pendanaan yang relatif lebih murah di pasar korporasi. Hasil pada indeks benchmark tingkat investasi Bloomberg mencapai level terendah hampir dua bulan pada Jumat pekan lalu.
Cadangan kas dan setara kas produsen iPhone ini mencapai hampir US$180 miliar, sementara itu, perusahaan juga telah membayar dividen sekitar US$14 miliar masing-masing selama tiga tahun terakhir.
"Apple secara konsisten meminjam puluhan miliar dolar setiap tahun karena kepercayaannya dalam memperluas arus kas daripada kebutuhan operasional," tulis analis Bloomberg Intelligence Robert Schiffman.
Goldman Sachs Group Inc., JPMorgan Chase & Co. dan Bank of America Corp. menangani penjualan obligasi Apple.
Pada Desember 2021, peringkat kredit jangka panjang Apple ditingkatkan menjadi Aaa oleh Moody's Investors Service, menempatkan Apple di klub eksklusif dengan Microsoft Corp. dan Johnson & Johnson sebagai satu-satunya perusahaan AS di S&P 500 dengan peringkat kredit paling tinggi.