Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pernikahan Putra Bungsu Sri Mulyani, Ada Ritual Upacara Tumplak Punjen

Sri Mulyani membagikan momen Upacara Tumplak Punjen, yang merupakan bagian dari rangkaian pernikahan adat Jawa.
Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan ritual tumplak punjen
Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan ritual tumplak punjen

Bisnis.com, JAKARTA – Putra Bungsu Sri Mulyani Indrawati, Luqman Indra Pambudi dikabarkan baru saja menggelar upacara pernikahan pada Minggu (24/7/2022). Momen upacara pernikahan beradat Jawa tersebut juga baru-baru ini diunggah oleh Sri Mulyani melalui akun Instagram pribadinya. 

Dari unggahan tersebut, tampak Sri Mulyani membagikan momen Upacara Tumplak Punjen, yang merupakan bagian dari rangkaian pernikahan adat Jawa.

Sembari membagikan beberapa potret perjalanan sang putra, Menteri Keuangan RI tersebut juga menyematkan caption yang sarat akan makna. Secara lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan arti dari prosesi upacara Tumplak Punjen tersebut.

“Minggu lalu, dalam prosesi pernikahan adat Jawa putra bungsu kami, dilakukan upacara TUMPLAK PUNJEN. Bahasa Jawa Tumplak berarti menuang/tumpah. Punjen berarti pundi-pundi simbol dari hasil jerih payah orang tua,” terang Sri Mulyani, dikutip pada Sabtu (30/7/2022).

Dijelaskan bahwa, upacara Tumplak Punjen adalah bentuk simbolis orang tua memberikan bekal terhadap anak mereka sebelum mereka mengarungi bahtera rumah tangganya sendiri.

“Tumplak Punjen berisi wejangan (nasehat) orang tua kepada anak keturunannya agar dalam menjalani hidup memiliki sikap rajin bekerja, Amanah, menjaga kebahagiaan dan kesehatan dan selalu jujur, tidak tamak, sabar ridho dan ikhlas dalam menjalani hidup,” jelas Sri Mulyani.

Secara lebih lanjut, Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa upacara Tumplak Punjen sekaligus menjadi simbol bahwa sang orang tua telah melepas sekaligus menyelesaikan tugas pamungkasnya sebagai orang tua dalam menjaga hingga menikahkan seluruh putra-putrinya.

Dilansir dari beberapa sumber, upacara Tumplak Punjen secara filosofis mengandung makna sebagai ungkapan syukur kedua orang tua kepada Tuhan YME karena telah selesai menunaikan kewajibannya dalam menjaga seluruh anak mereka sebagai titipan dari Tuhan.

Untuk diketahui, upacara Tumplak Punjen sudah mulai ditemukan sejak zaman kerajaan Majapahit pada tahun 1293 Masehi. Kemudian upacara ini terus berkembang dan diakulturasikan dengan budaya Islam pada zaman kerajaan Mataram Islam tepatnya pada tahun 1700 Masehi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper