Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Kucuri Rp19,8 Triliun Bangun Infrastruktur pada Semester I/2022

Catatan realisasi belanja modal pada semester I/2022 lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun lalu karena tidak adanya anggaran proyek yang bergeser.
Suasana pembangunan rel dan infrastruktur kereta api Sulawesi Selatan dalam proses pembangunan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Selasa (28/6/2022). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Suasana pembangunan rel dan infrastruktur kereta api Sulawesi Selatan dalam proses pembangunan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Selasa (28/6/2022). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan mencatatkan realisasi belanja modal pemerintah untuk pembangunan infrastruktur hingga semester I/2022 telah mencapai Rp19,8 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan realisasi belanja modal pemerintah hingga semester I/2022 telah mencapai Rp56,8 triliun. Realisasi itu terdiri atas pengadaan peralatan Kementerian Pertahanan dan pengembangan peralatan Polri senilai Rp26,3 triliun.

Sementara itu, belanja modal pemerintah untuk pembangungan gedung dan bangungan pemerintah pada Kementerian Pertahanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Kementerian Agama telah dialokasikan senilai Rp6,1 triliun.

Belanja modal pemerintah, lanjutnya, sepanjang semester I/2022 juga dikucurkan untuk pembangunan dan preservasi jalan dan pembangunan bendungan dengan total anggaran senilai Rp19,8 triliun.

"Belanja-belanja modal itu tetap fokusnya adalah untuk pembangunan berbagai infrastruktur jaringan jalan, irigasi, dan juga gedung, bangunan, serta perlatan, mesin, untuk TNI-Polri," ujar Sri Mulyani dalam paparannya, Rabu (27/7/2022).

Dia menjelaskan catatan realisasi belanja modal pada semester I/2022 lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun lalu karena disebabkan tidak adanya anggaran proyek yang bergeser pada tahun ini.

Menurutnya, pada 2021 terdapat pergeseran proyek senilai Rp18,5 triliun karena adanya pengurangan belanja pada 2020 untuk penanganan pandemi Covid-19.

"Belanja modal semuanya adalah dalam kondisi normal mencapai Rp56,8 triliun, namun karena tahun lalu ada luncuran, kenaikan belanja modal dibandingkan situasi normal tetap merupakan pertumbuhan yang negatif yaitu -20,8 persen," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper