Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Citayam Fashion Week, Momentum Pemerintah Sediakan Ruang Publik

Pengamat perkotaan menilai fenomena Citayam Fashion Week merupakan momentum pemerintah menyediakan ruang publik.
Seorang remaja berada di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Senin (11/7/2022). Area di sekitar Taman Stasiun MRT Dukuh Atas belakangan ini menjadi salah satu ruang publik yang ramai didatangi para remaja usia belasan tahun dengan mengenakan busana yang mereka anggap menarik dari pinggiran Jakarta, seperti Citayam, Bojonggede, Depok, hingga Tanjung Priok. Keberadaan mereka dengan mode busananya ini memunculkan istilah ”Citayam Fashion Week”. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Seorang remaja berada di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Senin (11/7/2022). Area di sekitar Taman Stasiun MRT Dukuh Atas belakangan ini menjadi salah satu ruang publik yang ramai didatangi para remaja usia belasan tahun dengan mengenakan busana yang mereka anggap menarik dari pinggiran Jakarta, seperti Citayam, Bojonggede, Depok, hingga Tanjung Priok. Keberadaan mereka dengan mode busananya ini memunculkan istilah ”Citayam Fashion Week”. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Fenomena Citayam Fashion Week yang kini viral dinilai jadi memontum pemerintah untuk menyediakan ruang publik untuk menampung kreativitas masyarakat.

Pengamat perkotaan Universitas Indonesia (UI) Muh Azis Muslim menilai karya karya anak-anak SCBD–singkatan dari Sudirman, Citayam, Bojong Gede, dan Depok – merupakan wujud ekspresi kalangan bawah dalam menunjukkan eksistensinya. Sebab, saat ini ruang terbuka masih minim dan telah digantikan bangunan-bangunan fisik seperti pusat perbelanjaan/mal.

“Bahwa nyata sekali kebutuhan ruang publik untuk masyarakat berekspresi sangat dibutuhkan. Saatnya pemerintah concern, [meskipun] terlambat untuk menampung ruang-ruang kreatif dan inovatif masyarakat,” ujar Aziz, Selasa (26/7/2022).

Azis mengatakan kehadiran negara dalam menyediakan ruang publik tergambar dalam keberpihakannya untuk membangun tata ruang kota yang berkelanjutan. Tata ruang tersebut, kata dia, yakni ruang yang menghadirkan harmoni dalam kehidupan masyarakat kota dalam berinteraksi dengan kemajuan pembangunan di daerahnya.

Lebih lanjut, Azis pun menyoroti terkait upaya selebritas Baim Wong yang telah mendaftarkan merek Citayam Fashion Week sebagai Hak Kekayaan Intelektual ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) di Kementerian Hukum dan HAM. Selain Baim, Indigo Aditya Nugroho juga turut serta mendaftarkan nama tersebut. Keduanya sama-sama mengincar nama tersebut sebagai hak kekayaan intelektual (HAKI) di kode kelas 41.

“Butuh kegigihan dan kedisiplinan dalam menjaga tata ruang yang ada agar tidak dikalahkan dengan kepentingan pragmatisme bisnis yang mengatasnamakan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Pengajar Fakultas Ilmu Administrasi UI itu mewanti-wanti agar karya original anak-anak muda asal pinggiran Ibu Kota tak dimonopoli oleh segelintir elite. Jangan sampai ada pihak-pihak yang menggeser anak-anak SCBD dan mengambil alih ruang publik milik mereka.

“Kaum pinggiran telah mengekspresikan eksistensinya. Selanjutnya biar mereka yang menentukan sendiri arahnya. Bukankah mereka yang telah menghadirkannya,” ungkap Aziz

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper